Selasa, 24 Januari 2012

PAPUA SEMAKIN MEMBARA


Bentrokan dan aksi kekerasan masih saja terjadi di Papua, baik terkait separatis maupun Pilkada. Seperti bentrokan yang terjadi di Papua terkait Pilkada yang melibatkan kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom, keduanya kandidat Bupati Puncak Jaya. Akibat dari bentrokan itu kabarnya ada enam korban yang diperkirakan tewas dalam bentrokan pemilihan kepala daerah di Kali Hila, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (04/01/12) lalu. Namun baru tiga korban yang jelas identitasnya.  Dua orang sudah dibakar, dan satu orang saat ini masih disemayamkan di rumah duka di Ilaga.
Itulah aksi kekerasan yang untuk kesekian kalinya terjadi di Papua. Aksi kekerasan yang dipicu ulah OPM maupun akibat sengketa Pilkada sudah berulangkali terjadi. Aksi kekerasan ini semakin menambah panjang daftar kekerasan di Bumi Cenderawasih.
Melihat kenyataan diatas, mengindikasikan bahwa upaya menyelesaikan persoalan di tanah Papua secara konstruktif makin jauh dari kenyataan. Kekerasan bersenjata semakin menggila dan kekerasan politik akibat sengketa Pilkada semakin mengkhawatirkan semua pihak. Untuk itu hukum di Papua harus ditegakkan. Sebab, apabila terjadi pembiaran provokasi dan orang-orang dibiarkan sesuka hati menyuarakan dan mengekspresikan kebenaran menurut kehendaknya  dengan cara kekerasan bahkan pembunuhan, maka harus diproses secara hukum.
Selain itu Intelijen asing diyakini memiliki andil yang besar dalam munculnya kekerasan yang semakin sering terjadi akhir-akhir ini.  Untuk itu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya indikasi kian banyaknya agen asing yang merambah berbagai sektor strategis domestik. Banyak warga Papua yang sebenarnya tidak tahu apa-apa, setelah dipengaruhi dan dibujuk senjumlah uang  maka membunuhpun antar sesama dapat dilakukan dengan mudahnya.
Aksi kekerasan dan ancaman separatisme di Papua sungguh sangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, kita berharap agar aparat kepolisian bertindak tegas, tidak boleh bertindak ceroboh dan lemah dalam menangani aksi-aksi brutal dan kriminal baik yang dilakukan oleh kelompok OPM, elit politik dan preman-preman politik yang mengacak acak keamanan di Papua. Polri harus dapat bekerja sama dengan aparat TNI dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, sehingga penanganannya cepat dan tepat agar Papua tetap  aman, damai dan tenteram, dalam bingkai NKRI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar