Kamis, 26 Januari 2012

PEMANTAPAN KEJUANGAN TENTARA PERLU DILESTARIKAN

  Sebagai akibat proses lahirnya TNI pada tahun 1945 maka   di samping ada persamaan dengan tentara lain di dunia, juga mempunyai perbedaannya. Perbedaan itu terutama akibat dari kenyataan bahwa TNI lahir karena levee en masse (kebangkitan rakyat)  dan bukan karena dibentuk oleh Pemerintah. Kenyataan itu mengakibatkan TNI mempunyai karakteristik tertentu yang dinamakan kejuangan TNI, satu hal yang tidak ada pada kebanyakan tentara lain di dunia.


          
Yang dimaksudkan dengan Kejuangan TNI penulis memakai kata  semangat. Sebab dengan semangat maka sikap dan perilaku TNI beserta seluruh anggotanya dalam melaksanakan pengabdiannya sebagai Alat Negara RI dan Alat Perjuangan Bangsa. Pengabdian itu meliputi pelaksanaan fungsi mengamankan dan menegakkan kedaulatan negara serta menjalankan tugas dalam perjuangan bangsa Indonesia mencapai Tujuan Nasionalnya, yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Sebagai alat Negara TNI pada saat ini terfokus pada fungsi pertahanan negaradan  fungsi-fungsi lain sebagaimana ditetapkan oleh lembaga negara yang berwewenang seperti membantu masyarakat menghadapi akibat bencana nasional atau memperkuat kemampuan unsur Negara lain dalam menghadapi persoalan keamanan dalam negeri.
Untuk menjalankan Kejuangan dengan  semangat, sikap dan perilaku yang tepat, pada tahun 1951 pimpinan TNI dengan persetujuan pimpinan Negara telah menetapkan Sapta Marga sebagai Etika Perjuangan TNI. Sapta Marga merupakan pedoman untuk menumbuhkan kepada TNI dan anggotanya kesadaran untuk apa ia menjalankan segenap kewajibannya, termasuk segala pengorbanan yang diberikan dalam melaksanakan kewajiban itu.
Dalam sejarah umat manusia dan sejarah bangsa Indonesia sendiri terbukti bahwa satu tentara yang menjalankan fungsinya hanya untuk mencapai keuntungan kebendaan (materi) dan keuangan belaka, tidak akan dapat menghasilkan performa yang maksimal . Yang amat penting adalah motivasi perjuangan berupa sesuatu yang luhur dan bernilai tinggi bagi bangsanya, umatnya atau kelompoknya. Satu tentara harus mempunyai Ideologi yang memberikan motivasi perjuangan yang jauh lebih kuat dari pada sekedar memperoleh keuntungan kebendaan atau keuangan.
Itu telah terbukti dalam Perang Kemerdekaan Indonesia ketika TNI yang jauh lebih inferior dalam organisasi dan teknologi dibandingkan angkatan perang Belanda sebagai lawannya. Tetapi dimotivasi oleh hasrat menegakkan kemerdekaan bangsa, dapat memaksa Belanda sebagai penjajah untuk mengakui kedaulatan bangsa Indonesia pada 29 Desember 1949. Itu adalah hasil dari kekuatan ideologi TNI yang bersumber pada Dasar Negara RI Pancasila.
Kita berharap agar kedepan nantinya TNI  sebagai    kekuatan kejuangan ini dapat terus dipelihara dan disempurnakan. Atas dasar itu disusun Sapta Marga yang berisi pedoman dan  nilai-nilai kejuangan yang harus selalu dipegang teguh TNI . Pedoman dan penegasan ini penting sekali, tidak hanya bagi TNI Generasi 1945, tetapi sangat penting dan sangat startegis  bagi eksistensi TNI masa kini  yang harus terus memelihara sepanjang zaman. Semoga!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar