Minggu, 29 Januari 2012

PEREDARAN SENJATA ILLEGAL DI PAPUA HARUS DIUSUT TUNTAS

Papua yang berada di wilayah paling Timur Indonesia tak pernah berhenti sejumlah  aksi  penembakan dan kekerasan yang terjadi di Negeri Mutiara hitam itu. Senjata illegal yang tengah beredar dalam masyarakat kini menjadi momok menakutkan. Betapa tidak korbannya bukan hanya masyarakat biasa namun  korbannya adalah  para aparat yang selalu disimbolkan sebagai pengayom masyarakat. Salah satu korban aparat yang tewas beberapa waktu yang lalu adalah Briptu Sukarno, anggota Brimob Polda Papua, pagi ini Sabtu (28/1/2012). Pelakunya separatis  OPM yang telah menembak saat sedang berpatroli bersama rekan-rekannya  di  kampung Wandenggobak, Distrik Mulia Kab. Puncak Jaya.


            Dengan tewasnya Briptu Sukarno, telah menambah rentetan panjang  korban penembakan separatis  OPM  kelompok bersenjata.  Sepanjang Tahun 2011 saja, kasus penembakan di Papua cukup tinggi dan tidak jarang mengakibatkan korbannya, baik warga sipil maupun aparat keamanan yang sedang bertugas meninggal di tempat.   Jumlah korban tewas baik dari warga sipil maupun aparat keamanan ternyata tidak sedikit. Fakta ini menunjukkan bahwa pelaku penembakan  justru didominasi  dari warga sipil atau milisi bersenjata OPM.
            Meningkatnya aksi penembakan oleh gerakan sipil bersenjata di Papua tidak menutup kemungkinan  disebabkan karena maraknya perdagangan senjata api dan amunisi ilegal di Papua.  Hal ini ditandai ketika beberapa waktu yang lalu aparat berhasil menangkap   empat orang warga di Timika- Papua  karena membawa senjata api ilegal. Dari keempat tersangka polisi menyita barang bukti berupa 2 pucuk senjata api rakitan, 1 laras pendek dan panjang, 61 butir peluru.
            Jika ini dibairkan dengan jumlah munisi yang begitu banyak    maka dapat dipastikan korban akan semakin banyak. Itu yang baru  berhasil diamankan oleh petugas. Lalu bagaimana senjata illegal lainnya masih banyak beredar ditengah masyarakat Papua saat ini? Konsekuensinya jika aparat  tidak segera mengungkap peredaran senjata illegal di tanah Papua maka sangat besar kemungkinan   akan menjadi lahan pembantaian  akan semakin meningkat.
            Salah satu penyebab maraknya peredaran senjata illegal di  Papua akibat   disana terdapat konflik komunal dan gerakan separatis di Papua. Hal tersebut   dijadikan lahan   mafia untuk dijadikan lahan bisnis dalam meraup keuntungan yang lebih besar tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan. Kondisi tersebut merupakan tantangan dan dinamika bagi aparat TNI/Polri dalam mengurai benang kusut peredaran senjata  illegal yang sangat membahayakan seluruh warga masyarakat Papua.
             Oleh karenanya kita berharap kedepan agar aparat bersama semua elemen terkait yang ada di Papua agar bersatu padu untuk saling memberikan informasi tentang adanya peredaran senjata illegal yang ada di Papua. Dengan begitu maka ruang gerak para pelaku peredaran senjata illegal di Papua mudah untuk diatasi. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar