Selasa, 24 Januari 2012

PILKADA ACEH HARUS DIKAWAL

 


Pelaksanaan  pesta demokrasi atau pemilukada di Aceh sebentar lagi  akan digelar. Pilkada Aceh rencananya akan digelar pada 16 Februari 2012. Namun, berbagai kisruh mewarnai persiapan Pilkada. Bahkan terjadi beberapa penembakan yang diduga terkait dengan kisruh Pilkada. Lalu bagaimana persiapan polisi untuk mengawal  Pilkada Aceh agar tetap aman terkendali semua aman. Menurut informasinya dipekirakan sekitar 780 personel akan dikerahkan untuk memback untuk Pilkada Aceh.  
  Hal tersebut didasari karena kondisi Aceh belum sepenuhnya kondusif.  Kasus penembakan secara misterus pada akhir tahun 2011 kepada sejumlah pekerja kabel yang berasal dari luar Aceh hingga kini belum berhasil diungkap secara tuntas.  Meskipun belum tentu penembakan tersebut terkait pemilukada, namun para analisa  beberapa hari terakhir ini  meyakini  bahwa penembakan misterius sangat kental nuansa politik menjelang pemilukada.
Dengan demikian kepada seluruh pihak harus arif dan bijaksana dalam menyikapi masalah keamanan dan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di Aceh. Pendekatan secara komprehensif dan menyeluruh serta tetap menegakan hukum juga harus menjadi priorioritas utama yang harus dioptimalkan agar tetap beralangsungnya kondisi Aceh yang kondusif.
Masalah di Aceh perlu disikapi dengan arif dan bijaksana dan melalui pendekatan hati ke hati. Prihatin atas terjadinya peristiwa penembakan di Aceh yang mengakibatkan 13 orang meninggal selama dua bulan terakhir ini. Kelompok-kelompok yang tidak dapat mengikuti pemilukada di Aceh perlu kiranya diakomodir. Setidaknya langkah itu merupakan salah satu cara supaya dapat meredam aksi penembakan dan teror yang terjadi di Aceh.
Semua pihak harus mendukung terselenggaranya pemilukada Aceh yang aman, lancar dan damai. KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan MK (Mahkamah Konstitusi) punya kewenangan penuh untuk menenangkan semua pihak. Selain itu juga agar pihak-pihak itu dapat ikut dalam Pemilukada di Aceh, termasuk Partai Aceh dan kelompok independen agar semua turut berkontribusi.
Oleh karenanya kita berharap agar  calon pemimpin yang terpilih dalam Pemilukada di Aceh harus siap menang dan kalah demi kedamaian di Aceh. Bersaing secara fair, kalau ada pihak kalah harus menerima dengan ikhlas. Jangan hanya karena pemilukada banyak yang menjadi korban. Bahkan akan mengorbakan kedamaian yang selama ini sudah tercipta di Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar