Rabu, 18 Januari 2012

PROVOKASI OPM HARUS DITUMPAS

detail
Gerakan aksi penembakan oleh kelompok tak dikenal di Papua kembali terjadi, pelakunya diduga kuat oleh  kelompok Organisasi Papaua Merdeka (OPM). Kejadian tersebut  terjadi di Mulia, Puncak- Jaya Papua pada Minggi (18/12) sekitar pukul 16.50 WIT.  Kali ini korbannya tukang ojek bernama Kolik, lokasi penembakan di Belakang Rumah Sakit Mulia sekitar 100 meter masuk Kampung Usir Distrik Mulia. Korban lalu diberondong tembakan  sebanyak 6 kali. Dan mengenai  pipi kiri tembus mulut, lengan kanan tembus dada dan punggung kiri tembus dada.  
Tindakan tersebut sungguh terlalu sadis dan memilikun bahkan tidak berprikemanusian. Pelakunya harus dapat diungkap biar penegakan hukum di tanah Papua ada kepastian. Masalah Papua ibarat  bagaikan api dalam sekam, artinya kondisi Papua  sewaktu-waktu meledek dengan jatuhnya korban jiwa baik aparat maupun masyarakat.  Bila kondisi tersebut tidak segera diatasi dengan baik dan bijak maka bukan tidak mungkin situasi tersebut maka akan banyak jatuh korban jiwa sia-sia.  
  Yang jelas kelompok separatis Papua sengaja memprovokasi situasi  Papua agar lebih mencekam dengan cara membunuh secara sadis. Tujuannya tidak lain adalah  untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan agar masyarakat tidak lagi mempercayai pemerintah dan aparat.
   Aparat keamanan diharapkan agar tidak memberikan teloransi kepada siapaun yang melakukan tindakan kriminal. Pelaku penembakan harus diusut tuntas siapapun pelakunya. Penindakan hukum secara tegas  diperlukan   agar situasi tetap aman sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik. Pemerintah  dan  masyarakat hendaknya selalu bersinergi untuk menciptkan agar kondisi Papua terbebas dari   tindakan anarkis dan melanggar hukum.  
Oleh karenanya   masalah Papua harus segera diselesaikan dengan baik dan bijak, dengan mengedepankan penegakan hukum secara tegas  dan melakukan hendaknya pendekatan  kesejahteraan  masyarakat khsususnya masyarakat Papua harus teraktualisasi. Walaupun pendekatan kesejahteraan dikedepankan namun tidak mengahalangi aparat untuk  melakukan tindakan tegas  dalam menindak pelaku kriminal secara terukur. Masalah Papua memerlukan sikap aparat yang tegas dan menjauhi sikap arogan untuk menjauhi sikap penanganan Papua yang tidak melanggar HAM. Kita sepakat bahwa penanganan Papua harus dilakukan dengan   mendukung upaya aparat menciptakan stabilitas yang kondusif  agar tercipta suasana Papua yang lebih bermartabat  aman dan damai sentosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar