Selasa, 28 Februari 2012

JANGAN JADI BAGIAN BEBAN BANGSA


Saat ini, masyarakat kita dalam  menyikapi   setiap persoalan memiliki cara pandang yang berbeda, namun lebih  banyak cenderung bergeser pada penyelesaian persoalan  yang kontra produktif,  sehingga hasilnyapun tidak lebih dari sekedar kepuasan hati dan pelampiasan amarah, dengan mengorbankan kepentingan yang  lebih besar lagi, yang pada akhirnya hanya menjadi beban bangsa dan negara.
Lebih parahnya lagi, masyarakat kita sangat mudah dipengaruhi oleh hal hal yang  bersifat abstrak , semu dan  baik dipermukaan saja, sehingga tatkala  ada organisasi atau kelompok   yang berkedok  demi  rakyat dan atas nama agama untuk menyelesaikan persoalan bangsa, maka masyarakat  sangat antusias untuk  berpartisipasi berapapun harga yang harus dikeluarkan , hanya demi kepuasan abstrak namun memiliki efek serius yaitu menjadi beban negara.
            Bila pola-pola pemikiran seperti ini terus berkembang di masyarakat, saya khawatir, bahwa  bangsa ini menjadi bangsa yang  sulit diajak maju, cenderung mundur dan yang lebih menyedihkan lagi , kita menjadi bangsa yang lebih suka  melihat kehancuran dan kerusakan bangsa dari pada menjadi bagian dari solusi bangsa.
            Namun demikian menurut hemat kami  bahwa  masih ada harapan, dimana institusi TNI selalu mengedepankan visi dan misinya, termasuk soliditas, sebab bila tentara tidak solid, hal itu akan mengancam tegaknya bangsa. Apalagi kita berharap agar tentara konsisten sebagai   bagian terpenting bagi tegak dan runtuhnya negara. TNI harus bisa jadi pemersatu bagi seluruh komponen bangsa, untuk menjadi bangsa yang utuh, besar dan sejajar dengan negara lain.
Bagaimanapun kemanunggalan TNI dengan rakyat tetap menjadi kunci utama bersatunya seluruh komponen bangsa ini, hingga Indonesia menjadi bangsa yang besar, kuat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Memang pada masa lalu   ada segelintir  prajurit TNI yang ingin menggulingkan pemerintahan karena memiliki kelompok bahkan ideologi  yang berbeda. Kini TNI  bukan milik kelompok tapi milik negara sehingga tak boleh mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TNI kita kenal sudah menjadi nafas dan urat nadi  bangsa yang berdiri di atas semua kelompok dan komponen bangsa yang pluralistik, berlandaskan wawasan kebangsaan, Pancasila dan UUD 1945. Dengan berbekal, militansi dan pemahaman wawasan kebangsaan yang luas maka  seluruh komponen yang ada harus bisa menjadi bagian solusi bangsa dan negara Indonesia bukan beban bagi negara. Bangsa ini akan jaya  jika sikap egois sektoral  kelompok ditempatkan pada kepentingan yang lebih besar yaitu NKRI.
Sebagai masyarakat  awam, pemahaman seperti diatas sungguh memiliki makna yang sangat dalam, dikaitkan dengan persoalan bangsa saat ini, dimana urusan pemerintah semakin kompleks sehingga seluruh persoalan yang  terjadi di masyarakat  seolah menjadi beban negara.
Untuk itu bila bangsa ini ingin maju dan sejahtera, marilah kita sama-sama membangun negeri ini secara benar. Benahi mental dan spiritual kita, dengan menumbuhkan budaya malu, berpikir positif serta menjauhkan diri dari mental barbar seperti korupsi, menghujat, memfitnah dan ingin  benar dan mau menang sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar