Rabu, 08 Februari 2012

PAPUA TIDAK LEPAS DARI SEJARAH NKRI



Papua tidak bisa dilepaskan dari masa lalu Indonesia. Papua adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Australia dan merupakan bagian dari wilayah timur Indonesia. Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Papua merupakan pulau terbesar ke-dua di dunia setelah Greenland. Diperkirakan sekitar 47% wilayah pulau Papua merupakan bagian dari Indonesia.
Sejarah masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah benar sehingga  tidak perlu dipertanyakan dan diutak-atik lagi.Wilayah Papua adalah bagian dari NKRI dan memiliki sejarah yang sama, bahasa yang satu yakni bahasa Indonesia.
 Fakta sejarah menunjukkan   rakyat Papua merupakan bagian NKRI   muncul sejak pelaksanaan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. "Sayangnya, masih ada yang beranggapan bahwa Sumpah Pemuda tidak dihadiri pemuda Papua. Ini keliru, karena justru sebaliknya, para pemuda Papua hadir dan berikrar bersama pemuda dari daerah lainnya.
Berdasarkan catatan sejarah, pada 1 Oktober 1962 pemerintah Belanda di Irian Barat menyerahkan wilayah ini kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) hingga 1 Mei 1963. Setelah tanggal tersebut, bendera Belanda diturunkan dan diganti bendera Merah Putih dan bendera PBB. Selanjutnya, PBB merancang suatu kesepakatan yang dikenal dengan "New York Agreement" untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat Irian Barat melakukan jajak pendapat melalui Pepera pada 1969 yang diwakili 175 orang sebagai utusan dari delapan kabupaten pada masa itu.
Hasil Pepera menunjukkan rakyat Irian Barat setuju untuk bersatu dengan pemerintah Indonesia. Dengan demikian   NKRI  mulai dari Sabang sampai Merauke adalah harga mati. Tak ada yang boleh menggangu keutuhan wilayah Indonesia. Apabila ada pihak-pihak, ataupun kelompok-kelompok yang ingin mengoyak-koyak keutuhan NKRI itu harus ditindak tegas, tanpa mentolerirnya.

            Selaku generasi   penerus bangsa ini sebaiknya kita harus tetap konsisten terus mempertahankan keutuhan dan keamanan wilayah Indonesia. Kebrutalan OPM yang dipertontonkan selama ini berupa  penembakan terhadap aparat, rakyat sipil yang tidak berdosa adalah tindakan yang patut kita kutuk bersama.  Untuk itu, seluruh elemen bangsa haruslah mendukung tindakan tegas aparat untuk menumpas separatis OPM hingga keakar-akarnya sehingga rakyat Papua menikmati hasil pembangunan yang sedang berlangsung.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar