Senin, 13 Februari 2012

PREDIKSI ANCAMAN DI PERBATASAN


Banyak kalangan menilai bahwa dewasa ini ancaman nirmiliter cenderung lebih menonjol dibandingkan ancaman militer. Bahkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam berbagi kesempatan pernah  memprediksi bahwa ancaman militer terhadap pertahanan negara bakal mengecil di masa depan, namun ancaman nirmiliter akan mendominasi.
Demikian juga ancaman yang paling membahayakan pertahanan nasional dan kedaulatan NKRI di daerah perbatasan bukan ancaman militer dari kekuatan militer asing, melainkan ancaman nirmiliter. Bila  kekuatan militer bisa dideteksi dan dihadapi dengan kekuatan militer, yakni TNI yang ditempatkan di perbatasan, tetapi ancaman nirmiliter yang berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum akan sulit dideteksi dan dihadapi secara militer.
Salah satu bentuk ancaman nirmiliter adalah penetrasi siaran dan informasi dari negara tetangga yang sulit dibendung dan kemudian diterima masyarakat perbatasan. Bila hal ini dibiarkan, tanpa upaya menanganinya maka pengaruh informasi tersebut dikhawatirkan dapat mengikis rasa nasionalisme masyarakat perbatasan. Karena, masyarakat di daerah perbatasan umumnya masih terisolasi dan tidak banyak menerima siaran nasional, sebaliknya lebih banyak menerima informasi dari negara-negara tetangga. Oleh karena itu, diperlukan pemberian informasi yang mendidik, positif dan nasionalis secara terus menerus dari pemerintah.
Terkait hal ini, maka Negara berkewajiban untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat, termasuk masyarakat perbatasan. Banyak orang berpendapat bahwa masalah di perbatasan adalah penting. Sayangnya, masalah akses informasi di perbatasan dianggap kurang urgen dan mendesak. Padahal, informasi memiliki nilai sangat strategis dalam pertahanan dan keamanan sebuah Negara, karena menyangkut kedaulatan NKRI. Sehingga pembangunan infrastruktur komunikasi dan penyediaan informasi nasional bagi masyarakat di perbatasan sangat penting.
Persoalan kebutuhan informasi bagi masyarakat di perbatasan harus segera diwujudkan, karena merupakan salah bentuk pertahanan nirmiliter yang akan menetralisir ancaman nirmiliter negara lain. Kita harus membangun kekuatan nirmiliter untuk mencegah ancaman-ancaman yang masuk dalam bentuk lain, melalui siaran-siaran informasi nasional dalam berbagai bentuk media, baik elektronik maupun cetak.
Oleh karenanya kita berarap agar tindakan yang perlu mendapatkan prioritas adalah menetapkan regulasi terkait akses informasi di perbatasan. Hal ini tentunya memerlukan keterlibatan berbagai instansi terkait seperti Kemenhan, Kemkominfo dan KPI dalam satu kesatuan kerjasama untuk menetapkan keputusan dalam rangka menjaga setiap jengkal tanah dan wilayah NKRI tercinta.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar