Senin, 04 Juni 2012

PANCASILA JANGAN DILUPAKAN


Add caption


Momentum peringatan hari Pancasila setiap bulan Juni ini harus dijadikan momentum yang tepat   sebagai bangsa Indonesia untuk mengevaluasi, apakah kehidupan berbangsa dan bernegara kita sudah baik ataukah malah merosot. Peringatan hari lahir Pancasila kemarin   sebagai kilas balik untuk tidak melupakan Pancasila, baik sebagai dasar negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.
Pancasila  selama ini sudah teruji kemampuannya untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Sehingga rasa kebhinekaan tetap terjaga dan kerukunan umat terbina dengan baik. Gotong royong dan saling membantu sebagai cirri khas kehidupan bangsa Indonesia kini mulai luntur seiring semakin menipisnya rasa kebangsaan tanpa dilandasi dasar negara Pancasila. Kenapa demikian, karena selama era reformasi seolah Pancasila mulai ditinggalkan. Sehingga wajar kalau konflik social sering terjadi karena sudah tidak ada norma dan nilai-nilai yang dipahami masyarakat.
Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, meminta semua kekuatan tokoh bangsa, baik dalam pemerintahan, politik, maupun kemasyarakatan untuk mengembalikan tegaknya nilai-nilai Pancasila. Upaya ini perlu dilakukan agar suasana kehidupan bernegara serta bermasyarakat dapat terwujud secara berdaulat, harmonis, dan melahirkan kemartabatan rakyat untuk hidup sejahtera. Para tokoh bangsa tidak boleh bersikap abai atas terjadinya kemerosotan nilai Pancasila. Pengabaian ini membuat keadaan masyarakat kehilangan pedoman luhur dalam berbangsa.
Sekarang ini sangat terasa bahwa terkikisnya hasrat solidaritas sosial maupun persatuan nasional, lemahnya pengaturan kepentingan rakyat terhadap modal asing, berkembangnya perekonomian kapitalisme yang anti rakyat dan sangat neoliberalistik, serta hilangnya kebanggaan pada nasionalisme keindonesiaan.
Kondisi sosial kemasyarakatan semakin mencemaskan karena mudah tersentuh konflik, baik horizontal maupun vertikal, sementara tatanan hukum yang mengendur dan tidak sepenuhnya mengayomi rasa keadilan rakyat juga begitu memprihatinkan. Hal ini karena akibat terabaikannya nilai-nilai Pancasila.
Saya berharap para pimpinan nasional dan tokoh masyarakat tidak melupakan Pancasila baik sebagai dasar negara maupun sebagai falsafah hidup sehari-hari bangsa Indonesia. Dengan momentum hari Pancasila ini, mari kita gelorakan kembali semangat Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup sabagai bangsa yang berideologi Pancasila. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar