Rabu, 13 Juni 2012

PAPUA SEMAKIN MEMANAS



Aksi teror berupa penembakan masih terus terjadi di Papua. Aksi penembakan yang terakhir oleh orang tidak dikenal ini kembali terjadi pada Minggu (10/6) pukul 21.15 WIT. Akibatnya seorang satpam Saga Mall Abepura bernama Tri Surono tewas ditembak orang tidak dikenal di halaman FKIP Universitas Cenderawasih (Uncen), Kelurahan Kota Baru Distrik Abepura, Kota Jayapura.Terjadinya penembakan tersebut tentu saja akan menarik perhatian nasional maupun internasional sekilipun. Pasalnya selain warga Indonesia juga ada warga negara asing Dietmar Peiper yang telah diberondong timah panas oleh orang yang tak dikenal  seorang yang berkebangsaan Jerman.Penembakan tersebut secara langsung akan mempengaruhi  dan menyebabkan akan terbentuk opini dunia secara negative tentang masalah keamanan di Indonesia. Penembakan ini  juga akan menambah daftar panjang kasus penembakan di bumi Cendrawasih. Pasalnya selama tahun 2012 saja selama lima bulan terakhir  ini menurut informasinya bahwa telah terjadi 12 kali penembakan.Dugaan yang paling mungkin adalah dilakukan oleh separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini kerap melakukan tindakan penembakan. Kemungkinan lain   meningkatnya aksi penembakan ini disebabkan karena maraknya perdagangan dan peredaran senjata api dan amunisi illegal di Papua. Hal ini didasarkan ketika pada 19 Januari 2012 lalu,  aparat  berhasil menangkap empat orang warga di Timika, Papua, karena membawa dua senjata api rakitan (laras panjang dan pendek) illegal dari Ambon. Di duga, senjata api itu berasal dari sisa-sisa konflik (Aceh, Poso, Ambon bahkan dari Filipina Selatan). Saat ini senjata api dan amunisi tidak sulit dicari. Terlebih lagi, geografis di Papua sangat mendukung peredaran barang-barang berbahaya itu.Kita berharap agar  aparat TNI-Polri yang sedang bertugas di Papua   untuk tidak lengah dalam menghadapi situasi tersebut. Aparat TNI dan Polri  harus lebih mengintensifkan sweeping terhadap kepemilikan senjata api di masyarakat. Namun dalam melakukan sweeping ini, aparat harus bersikap persuasif terhadap warga yang masih menyimpan dan memiliki senjata api ilegal. Berikan penjelasan kepada warga bahwa kepemilikan senjata api ditangan yang tidak berhak, bisa membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain.





Bila memungkinkan  jika ada warga yang secara sukarela mau menyerahkan senjatanya, diberikan semacam hadiah sebagai pengganti atas kesadarannya memberikan senjatanya kepada aparat terkait. Kita berharap agar  cara seperti ini paling efektif dilakukan terhadap warga yang masih memiliki dan menyimpan senjata api di sana untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar