Kamis, 13 September 2012

KSAD Minta Dikoreksi Pasukan


Baturaja,  Mungkin hal ini tidak pernah terjadi saat pemerintah ini dikuasai rejim militer. Di era reformasi TNI sekarang iniasi ini, seorang petinggi militer pun cukup wajar jika minta usulan maupun koreksi dari anggota pasukan.

Seperti diinstruksikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo saat pengarahan di hadapan tiga ribu lebih pasukan peserta Latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade Tahun 2012 yang dipusatkan di Pusat Latihan Tempur Objek Militer Baturaja (Omiba), Senin (3/8).

Dalam kesempatan itu KSAD mengaku sangat bersyukur karena sudah disetujui Kemhan (Kementerian Pertahanan), anggaran untuk latihan naik 157 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan dalam waktu dekat tepatnya tanggal 5 Oktober tahun 2012 bertepatan dengan HUT TNI dijadwalkan sebagian alutsista (alat utama persenjataan) yang dibeli dari luar negeri akan tiba di Indonesia.

Peralatan tempur canggih yang akan dibeli seperti 2 batalyon rudal MLS, 2 batalyon roket, 2 batalyon meriam, semua itu untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme latihan tempur TNI AD.

Saat ditanya nilai anggaran yang mengalami kenaikan, Pramono Edhi Wibowo enggan merinci. “Pokoknya segitu,” kata ipar Presiden SBY ini seraya tersenyum.

Dikesempatan itu KSAD menginstruksikan kepada pasukan agar menulis masukan dan kritik membangun serta temuan-temuan selama latihan. “Jangan takut sampaikan untuk koreksi kedalam, asalkan jangan menjelek-jelekan intern sendiri,” ujarnya sambil menambahkan masukan jangan menulis nama supaya lebih jujur.

“Silakan berikan kritik, jangan ragu-ragu. Berikan keritik kalian ke dalam, jangan memberikan kritik keluar. Karena jika ada anggota TNI AD yang memberikan kritik keluar, maka saya tidak akan memberi toleransi. Akan saya keluarkan dari satuan ini. Jadi berikan kritik kalian untuk kesatuan ini dari dalam dan bukan dari luar,” tegasnya.

Mengenai persenjataan TNI AD yang sudah tua, pramono mengatakan pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Bahkan pada Oktober mendatang, TNI AD akan mendatangkan sejumlah roket baru yang berasal dari Rusia.
“Kita akan mendatangkan persenjataan terbaru dengan jangkauan minimal 95 Km yang berjenis roket 95GS,” jelasnya seraya mengatakan, TNI AD akan membentuk Batalyon Armed Roket.

Selain roket, TNI AD juga akan mendatangkan 10 pesawat Hercules, dan Main Batlle Tank (MBT) Leopard.

Ketika ditanya tujuan dari latihan besar-besaran tersebut merupakan pesan kepada negara tetangga akan adanya kekuatan baru TNI. “Kita tidak pernah menantang kekuatan negara lain. Namun pembangunan kekuatan TNI merupakan penyesuaian kekuatan kita dengan negara tetangga,” jelasnya

Pramono Edhi Wibowo mengaku bangga dengan latihan yang dilakukan prajurit TNI AD. Menurutnya tidak ada satupun prajurit yang luka ataupun sakit dalam latihan itu. Demikian juga dengan persenjataan yang dioperasikan. Tidak ada satupun senjata yang mengalami kemacetan.

“Latihan kali ini cukup sukses dilaksanakan. Setelah tahun 1996, baru kali ini kita melakukan latihan besar-besaran kembali. Dan ini adalah awal bagi TNI AD dalam melakukan perubahan yang lebih baik,” katanya dihadapan ribuan anggota TNI AD. Menurut Pramono, evaluasi latihan akan dilakukan secara menyeluruh dan seluruh personel serta pasukan berhak untuk memberikan kritik dalam latihan tersebut.

Sedangkan Komandan BTP (Batalayon Tim Pertempuran) Letkol Inf Suparlan Purwo Utomo dalam dihadapan pers menjelaskan skenario latihan tempur diawali serangan terhadap musuh di Baturaja setelah dua hari lalu pencarian informasi satuan intel dan Ter Kodam II/Sriwijaya.

Dalam latihan besar ini mengerahkan 3.017 personil TNI AD meluncurkan 150 hingga 200 roket dan meriam, sedangkan alat berat yang dikerahkan Tank Scorpion 16 unit, Tank Anoa 16 unit, dan lainnya. “Alhamdulillah semua peralatan tempur berfungsi 100 persen dan tidak ada insiden,” jelas Suparlan.

Sementara itu Seluruh Pangdam Se-Indonesia berkumpul di Pusat Latihan Tempur Objek Militer Baturaja dalam rangka Latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade Tahun 2012 Dalam Latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade yang dliaksanakan Brigif 9/2 Kostrad masing-masing Yonif Linud 501, Yonif 514, Yonif 509, dengan kekuatan 1 Rayon Armed,satu kompi kaveleri, satu rayor Arhanud, satu skuwadron 12 Penerbad (penerbangan Angkatan Darat) satu kompi Zipur dan satun lain Seperti Kopasus, Ki Mekanis, Bekang, Kesehatan, Pernika (Perhubungan).

Latihan disaksikan langsung Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo serta DanKodiklat Letjend TNI Gatot Nurmantio.

Disisi lain dalam latihan tempur ini juga didukung oleh teritorial, tiga Kabupaten yakni OKU, OKU Timur dan OKU Selatan yang diserang musuh. Akhirnya pasukan TNI berhasil merebut kembali. (Satgaspen)

Latancab 2012: Pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP) 9/Kostrad Hancurkan Musuh


 

Dengan semangat pantang menyerah, pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP) 9/Kostrad yang terlibat dalam Latihan antar kecabangan tingkat Brigade tahun 2012 berhasil melumpuhkan beberapa sasaran. Dalam latihan tersebut para prajurit TNI Angkatan Darat dengan berbagai kecabangan  bersinergi dalam satu misi  berhasil menghancurkan musuh yang ingin membentuk negara baru (Neba) di Wilayah Sumatera Selatan. Latihan tersebut puncaknya ketika materi serangan dengan menggempur musuh pada  Senin (03/09).

Musuh yang berkekuatan satu batalyon berhasil di bumi hanguskan oleh Pasukan BTP yang teridiri dari Yonif Linud 501, Yonif 509, Yonif 514 Raider, 1 Kompi Mekanis Yonif 201, 1 Ki Kav Tank 8, 2 Rai Armed (1 Rai Meriam 76 tarik & 1 Rai Armed Meriam 105 tarik), 1  Rai Arhanudri RBS 70, 1 Kompi Zipur 10, 1 Squadron Penerbad. Selain itu juga didukung oleh satuan Banmin yang terdiri dari Perhubungan, Peralatan, Pembekalan dan Angkutan, Polisi Militer, Kesehatan, Satgas Penerangan dan Satgas lainnya.

Dalam latihan antar kecabangan tingkat Brigade hadir para Pangkotama TNI AD dan disaksikan langsung oleh KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wiboyo yang terus memantau latihan yang dimulai tepat pada pukul 08.00 dan berakhir hingga  pukul 12.30 wib. Latihan yang telah diperagakan oleh para prajurit TNI AD dapat disaksikan langsung di titik tinjau tamu Puslatpur Baturaja  yang luasnya mencapai sekitar kurang lebih 42.000 H.
Setelah sasaran musuh berhasil direbut di tempat konsolidasi, Pramono Edhie Wibowo melakukan pengarahan kepada sejumlah prajurit yang terlibat dalam latihan tersebut. Dalam latihan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo memberi apresiasi yang tinggi kepada para pelaku latihan antar kecabangan tersebut karena melakukan dengan penuh semangat  dan dalam keadaan aman.


Lebih lanjut dikatakan bahwa latihan ancab tingkat brigade merupakan latihan terbesar yang pernah dilakukan oleh TNI AD pada tingkat Brigade pada kurun beberapa tahun terakhir ini. Sebab latihan tingkat brigade hanya pernah dilakukan pada tahun 1996. Setelah itu tidak pernah dilakukan lagi akibat berbagai kendala. KASAD juga dalam arahannya memberikan penekanan bahwa keberhasilan dalam latihan ini bukanlah merupakan akhir segalanya. Sebab latihan ini dianggap berhasil apabila selamat hingga sampai ditempat tujuan dengan selamat sampai hingga ketemu keluaraga kembali.

Kedepan latihan diharapkan agar lebih disempurnakan lagi dengan memberikan masukan yang bersifat konsruktif dalam mekanisme latihan baik secara taktis maupun teknis sehingga kedepannya akan lebih baik dan lebih profesional lagi dalam menjalankan latihan khususnya ditubuh TNI Angkatan Darat.(Satgaspen)

Pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP) bergerak taktis menuju ke Daerah Persiapan Aju (DP Aju) dalam rangka melaksanakan operasi serangan untuk menghancurkan musuh yang sedang bertahan di wilayah Martapura Sumatera Selatan, Minggu (02/09).


Pergeseran pasukan diawali dengan pemberian Perintah Operasi (PO) dari para Komandan Batalyon (Danyon) kepada para Komandan Kompi (Danki) di titik tinjau Batalyon masing-masing yang tergabung dalam Pasukan BTP. Batalyon tersebut yaitu Yonif 509, Yonif Linud 501 dan Yonif 514 Raider.

Setelah PO diberikan kemudian BTP melakukan pergerakan taktis menuju DP Aju. Disamping itu BTP juga mendapatkan perkuatan pasukan dari Yonif Mekanis 201/JY dan dari Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur) dari satuan Kavaleri, Armed, Arhanud, Kompi Pernika dan Zeni Tempur (Zipur) guna mendukung tugas operasi serangan untuk menghancurkan musuh.

Pasukan Infanteri bergerak di depan menuju DP Aju diikuti oleh Satbanpur yaitu kendaraan tempur (ranpur) Tank, ranpur panser anoa, ranpur pernika. Sedangkan pasukan armad bergerak menuju ke daerah stelling guna memberikan bantuan tembakan kepada satuan manuper.

Pada saat pemberian PO tingkat Danyon di tinjau langsung oleh Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI Harry Purdianto, Pangkogasgabrat Brigjen TNI M. Setyo Sularso dan Komandan Latihan Antar Kecabangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Pribadi Agus Purwanto. Hal ini sebagai bentuk perhatian dan keseriusan komando atas kepada peserta latihan antar kecabangan (Latancab) tingkat Brigade supaya berlatih dengan sungguh-sungguh, sehingga tujuan latihan dapat tercapai guna menjalankan tugas pokok TNI Angkatan Darat demi menjaga keutuhan dan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Satgaspen)

Latancab 2012: Realistis, Keras, Menantang...

Minggu, 02 September 2012





Prajurit TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Latihan Antar Kecabangan (Latancab) tingkat Brigade melakukan penyebrangan basah menyebrangi sungai Komering Oku Timur Sumatera Selatan pada pukul 17.00 Wib dalam rangka gerak maju pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP) menuju Daerah Persiapan (DP), Jum’at (31/08).
 
Dalam sekenario latihan jembatan kota baru Martapura dan Wilayah Desa Pracak Dusun 3 telah dikuasai oleh musuh, sehingga pasukan  BTP yang terdiri dari Batalyon Infanteri 514 Raider/Kostrad, Yonif 509/ Kostrad dan Yonif Linud 501 Kostrad melakukan penyebrangan basah guna menguasai daerah tersebut dari pihak musuh.

Pasukan Yonif 514/R Kostrad bergerak maju dengan menyebrangi sungai Komering terlebih dahulu, sedangkan pasukan dari Yonif 509 Kostrad dan Yonif Linud 501 melakukan pengamanan selama penyebrangan itu dilakukan.

Setelah Desa Pracak Dusun 3 dapat direbut maka pasukan Yonif 514 Raider melakukan penyisiran sepanjang tepi sungai dengan pergerakan taktis untuk merebut Jembatan Kota Baru Martapura yang dikuasai musuh.

Ketika jembatan tersebut dinyatakan aman dari gangguan musuh, maka kendaran tempur (ranpur) dari satuan kavaleri yaitu kendaraan tank dan ranpur anoa dari pasukan Yonif Mekanis  201/JY dapat melewatinya untuk menuju daerah persiapan.

Pada kegiatan penyebrangan basah tersebut Komandan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku penanggung jawab umum latihan turun langsung meninjau penyebrangan basah yang dilakukan oleh pasukan BTP. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian dan keseriusan dalam melaksanakan Latancab tingkat Brigade yang baru pertama kali di selenggarakan guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AD dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Satgaspen)





Latancab 2012: Penggabungan Linud 501 Dengan BTP 9/2 Kostrad


Sabtu, 01 September 2012

  

Batalyon Lintas Udara (Linud) 501 melakukan penggabungan dengan Brigade Tim Pertempuran (BTP) 9/2 Kostrad di Way Tuba Lampung Utara pada pukul 10.00 Wib setelah pasukan Linud 501 menguasai Lanudad Gatot Subroto yang sebelumnya dikuasai oleh musuh, Kamis (30/08).

Proses penggabungan diawali dengan penjemputan yang dilakukan oleh satu pleton dari Batalyon Linud 501 di koordinat yang telah ditentukan sebelumnya dengan Pleton Pelopor dari BTP 9/2 Kostrad.

Selama perjalanan pleton penjemput tersebut melakukan pergerakan taktis untuk mengantisipasi apabila ditengah perjalanan terjadi penghadangan dari pihak musuh.

Sesampainya di koordinat yang telah ditentukan, pleton penjumput melakukan kontak melalui pesawat radio untuk menanyakan posisi dan tanda taktis pleton yang akan dijemput. Setelah tanda taktis dari peleton yang akan dijemput terlihat, kemudian pleton penjemput memberi isyarat berupa sandi untuk memastikan bahwa pleton yang dijemput tersebut adalah pasukan kawan.

Setelah terjadi kontak fisik antara kedua pleton tersebut, kemudian komandan pleton (Danton) Pelopor melaporkan kepada komandan Batalyon yang berada di Komando Taktik (Kotis) melalui pesawat radio bahwa mereka telah bertemu dan bergabung dengan pleton penjemput dari Batalyon Linud 501. Selanjutnya terjadilah penggabungan pasukan dan komando diambil alih oleh komandan BTP.

Komandan BTP memerintahkan pasukannya untuk bergerak maju mengikuti pleton penjemput melalui rute yang sudah di bersihkan oleh pasukan penjemput sebelumnya menuju Lanudad Gatot Subroto, dimana Batalyon 501 sudah menanti di Lanudad yang selanjutnya akan melakukan pergerakan bersama menuju sasaran dalam rangka Latihan Antar Kecabangan (Ancab) tingkat Brigade.(Satgaspen) 

Latancab 2012: Yonif Linud 501/Kostrad Berhasil Rebut Sasaran



 

Kamis, 30 Agustus 2012

Danyonif Linud 501/Kostrad segera menyiapkan pasukan dan melaporkan kesiapan tersebut kepada Pangkogasgab. Kronologis tersebut diasumsikan sebagai peristiwa nyata yang dituangkan pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD tahun 2012, yang dilaksanakan sejak tanggal 24 Agustus sampai dengan tanggal 7 September 2012.  Langkah Lebih lanjut dalam skenario tersebut adalah memberikan informasi akurat tentang daerah yang dikuasai musuh dengan cara menyusupkan operasi Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) yang telah diterjunkan 2 hari yg lalu (27/8) untuk menentukan panel buka dan panel tutup, kedudukan Tim Pengendali Tempur, kedudukan Tim Keamanan, dan kedudukan Tim Sandha dan Satgas Intel.

Setelah semua data berhasil dihimpun dan dinyatakan siap oleh tim KDOL, akhirnya diputuskan pada tanggal 29 Agustus 2012 tepat pada jam 06.00 Pasukan Linud (Lintas Udara) tempur diterjunkan di daerah yang telah dipersiapkan. Setelah pasukan mendarat secara taktis bergerak menuju sasaran dengan dipandu oleh tim KDOL yang telah paham dengan situasi medan.

Setibanya di sasaran pasukan Linud 501/Kostrad sebanyak 2 Kompi, yakni Kompi-A dan Kompi-B menyergap kekuatan insurjensi yang menguasai Bandara Gatot Subroto dan berhasil melumpuhkannya. Sedangkan Kompi-C berhasil menghancurkan satu peleton musuh yang menguasai Jembatan Sungai Komering, Kota Baru.

Sekitar pukul 13.30 wib kedua obyek yang dikuasai musuh tersebut berhasil dikuasai kembali dan pasukan insurjensi berhasil dilumpuhkan. (Satgaspen)

 



Latancab 2012: Gerak Maju Pasukan TNI AD Berhasil Masuk Daerah Musuh


Lampung Selasa (28/08)

Ribuan personel peserta Latihan Antar Kecabangan (Latancab) tingkat Brigade tahun 2012 melakukan pemindahan pasukan untuk melaksanakan Operasi Penggabungan di Lanudad Gatot Subroto Waituba, Waikanan, Lampung Utara, Selasa (28/08).

Pemindahan Pasukan dibagi menjadi tiga kolone, yaitu kolone biru, kolone kuning dan kolone merah. Kolone merah dan kuning bergerak satu arah untuk menuju Tanjung Raya Giham, Waikanan Lampung Utara. Sedangkan kolone biru bergerak menggunakan kereta api juga dengan tujuan way Tuba.

Kolone biru dipimpin langsung oleh Dan BTP Letkol Inf Suparlan terdiri dari Yonif 514/R/Kostrad, Yonif 509/Kostrad, Kompi Pernika, Kompi Zeni Tempur dan Satgaspen yang bergerak dari Lapangan Saburai Bandar Lampung menuju stasiun KA. Tanjung Karang pukul 07.00 Wib dengan perjalanan kurang lebih empat jam.

Sedangkan kolone merah dan kuning dipimpin Wadan BTP Letkol Inf Erwan Subekti. Kolone merah terdiri dari Satuan Armed, Satuan Arhanud, Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin) sedangkan kolone kuning terdiri dari satu Kompi Mekanis dengan kendaraan Anoa, Satuan Kavaleri, Satuan Armed yang bergerak dari Yonif 143/TWEJ.

Kolone kuning pada pukul 07.00 Wib dan Kolone merah bergerak pada pukul 08.00 Wib dengan rute terpisah setelah melewati terminal Terbanggi, kolone merah melewati rute Jalur Barat Lintas Sumatra, kolone kuning melewati rute Ketapang-Balaraja. Kedua Kolone bertemu kembali di Simpang Negeri Baru Waikanan dan melanjutkan pergerakan menuju Waituba untuk bergabung dengan Kolone biru.

Selanjutnya pada hari Rabu (29/8) pagi sekitar pukul 06.15 Wib pasukan Yonif Linud 501 akan penerjunan taktis di Simpang Lengot Way Tuba. Sesudah penerjunan taktis tersebut akan melaksankan perebutan sasaran di dua tempat yaitu di Bandara Lanudad Gatot Subroto Way Tuba dan Jembatan Kota Baru. (Satgaspen)

Lapis Baja dan Anoa TNI Kepung Lampung Tengah



Army_3.jpg
Belasan kendaraan lapis baja dan APS (Angkut Personel Sedang) Anoa milik Tentaran Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) singgah di Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (28/8).

Kedatangan tank yang disertai ribuan personil TNI-AD dan peralatan tempur lainnya tersebut sebagai persinggahan sebelum terlibat dalam latihan antar kecabangan tingkat brigade Tahun 2012 di Baturaja, Sumatera Selatan.

Komandan Kodim 0411 Lampung Tengah Letkol M Ridwan mengatakan, persinggahan pasukan merupakan cek poin sebelum mengakhiri perjalanan di Baturaja.  Setelah sebelumnya melakukan pergeseran dari Bandar Lampung.

"Terbanggi Besar menjadi tempat cek poin pasukan yang akan latihan antar kecabangan di Baturaja. Jadi kalau ada masyarakat yang kaget melihat tank masuk kota seperti ini kami mohon maaf atas ketidaknyamanan," ujarnya.

Ridwan juga meminta maaf bagi para pengguna jalan yang merasa terganggu selama kegiatan pergeseran pasukan hingga ke Baturaja. "Terima kasih atas kesabarannya dan partisipasi semua pihak dalam membantu kegiatan ini," tukasnya.

Army_2.jpg

Hal senada juga diunggkapkan Wakapolres Lampung Tengah Kompol Takdir Matanette. "Untuk ketidaknyamanan lalulintas kami mohon maaf. Tapi ini merupakan suatu kebanggaan untuk kita. TNI mau singgah di Lampung Tengah yang sudah lama kita tidak melihat pasukan begitu banyak dan lengkap dengan persenjataan tempur," imbuhnya.

Ribuan personil TNI-AD dan peralatan tempur yang terlibat dalam latihan antar kecabangan tingkat brigade Tahun 2012 di Baturaja sebelumnya telah mendarat di Bandar Lampung. Mereka menggunakan Kapal Perang KRI-503 Teluk Amboina melalui Pelabuhan Panjang

Brigif 9 Kostrad Merebut kembali Wilayah Sumatera yang Dikuasai Negasor


Lampung  Senin (27/08)

 
Brigif 9 Divif-2 Kostrad yang berkedudukan di Jawa Timur bergerak menuju wilayah Baturaja Sumatera Selatan yang saat ini dikuasai pasukan negasor. Musuh atau negasor dari wilayah Utara Laut Cina Selatan, telah berhasil memasuki wilayah NKRI khususnya di Pulau Sumatera dan menempatkan pasukannya di beberapa wilayah mulai dari Lampung, Palembang dan Baturaja. Kekuatan musuh yang berada di Baturaja di perkirakan 1 Batalyon Plus.

Brigif 9 melaksanakan Serpas (pergeseran pasukan) dengan menggunakan beberapa KRI Angkatan Laut dari Tanjung Perak Surabaya menuju ke pelabuhan Teluk Panjang, antara lain KRI Teluk Parigi 539, KRI Teluk Lampung 540, KRI Tanjung Kambani 971, KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Ambonia 503, dan KRI Teluk Menado 537. Selain gerakan pasukan melalui laut dan darat, Brigif 9 juga diperkuat oleh Batalyon Linud 501/18/2 yang akan diterjunkan untuk melakukan infiltrasi ke daerah musuh.

Setelah mendarat di Teluk Panjang pasukan bergerak dengan farmasi kolone taktis menggunakan jalur darat menuju lokasi yang sudah diduduki musuh. Selama perjalanan pasukan mendapat gangguan baik serangan maupun ranjau dari pihak musuh. Serangan dapat diatasi oleh pasukan Brigif 9 dan terus bergerak menuju lokasi musuh. Sedangkan gangguan ranjau dapat diatasi oleh Zeni Tempur (Zipur)-10/2 Kostrad.

Setelah mendekat ke daerah sasaran Pasukan infanteri terus bergerak dilindungi oleh Batalyon Armed 12/1/2 Kostrad dengan melakukan tembakan penyokong menggunakan Meriam 105 mm ke arah musuh.

Demikian juga Kavaleri 8/2 Kostrad, Arhanud (Pertahanan Artileri Udara) -2/2 Kostrad, dan Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) melakukan bantuan tembakan dari darat dan udara.

Dengan adanya serangan yang melihatkan kecabangan yang ada di TNI AD, musuh dapat dihancurkan. Setelah sasaran dapat direbut, dilanjutkan dengan Operasi Mobil Udara dengan menggunakan sejumlah helikopter untuk melakukan pengejaran terhadap musuh yang melarikan diri.

Demikian skenario Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2012 di daerah Baturaja Sumatera. Pada tahun ini TNI Angkatan Darat akan mengadakan latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade TNI AD. Latihan akan dilaksanakan 26 Agustus sampai dengan 4 September di Pusat Latihan Tempur Kodiklat TNI AD Baturaja Sumatera Selatan.

Latihan terbesar TNI AD selama 20 tahun terakhir ini mengambil tema “Brigade Tim Pertempuran melaksanakan operasi Militer untuk perang dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI”. Prajurit yang akan dilibatkan dalam kegiatan latihan sebanyak 6000 personel dengan menggunakan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang akan dicoba dalam medan yang sesungguhnnya.

Satuan yang terlibat dalam latihan Brigif 9 Kostrad terdiri atas: Kompi Mekanis- A Yonif 201/Damjaya, Yonkav-8/2K, Yonarmed-12/I/2/ Kostrad, Yonarhanudri-2/2/K, Yonzipur-9/2/K, Ki Pernika Yonhub/2/K, Kibekang Yonbekang 2/2/K, Kikes-A Yonkes 2/2/K, Tonpom Kipom Div 2/K, Kipal Divif-2/K, Detasemen Penerbangan TNI Angkatan Darat, Satuan tugas penerangan Dispenad, Direktorat hukum Angkatan Darat.

Adapun tujuan latihan meningkatkan kemampuan tempur perorangan menuju terciptanya kerjasama antar kecabangan dalam Brigade Tim Pertempuran (BTP) serta menyelenggarakan Operasi tempur yang didukung operasi Sandi Yudha Intelijen dan Teritorial.(Dispenad)(TNI AD)

Debarkasi Brigade Tim Pertempuran Di Pelabuhan Panjang


Lampung Senin 27/08

Pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP) yang terlibat dalam latihan antar kecabangan tingkat Brigade berhasil merapat di pelabuhan panjang  malam tadi pada Senin (27/8). Brigif  9/2 Kostrad yang melaksanakan Lintas Laut dari Tj. Perak Surabaya Jumat (24/8) tiba di Pelabuhan Panjang Lampung Senin (27/8) pukul 00.30 Wib. BTP yang diangkut KRI Teluk Banjarmasin melaksanakan debarkasi personel dan Materiil.

Setengah jam kemudian Pasukan dari Kompi Pernika dan Satgaspen bersama embedded media  yang diangkut KRI Teluk Manado tiba di Pelabuhan Panjang setelah berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Minggu (26/8) pukul 11.00 wib. Kompi Pernika dan Satgaspen langsung melaksanakan Debarkasi dalam keadaan aman dan tertib.

Selanjutnya tepat  08.00 Wib KRI Teluk Amboina berlabuh di pelabuhan Panjang Lampung yang membawa satu kompi mekanis 201/ Jaya Yudha beserta kendaraan tempur jenis Anoa dan kendaraan tempur lainnya. KRI Teluk Amboina merapat ke pelabuhan panjang  sesuai dengan pemindahan taktis dalam membawa pasukan dalam keadaan aman.
   
Pasukan yang sudah tergabung di Pelabuhan Panjang  terdiri dari BTP 9/2 Kostrad, Kompi Mekanis, Kompi Pernika dan Satgaspen selanjutnya  akan melanjutkan perjalanan dengan kolone taktis menuju Stasiun KA. Saburai untuk melaksanakan karya bhakti yang digelar oleh Batalyon 514/R/Kostrad. Sementara Batalyon lainnya masih standby di pelabuhan Panjang untuk menunggu pemindahan secara taktis.(Satgaspen)(TNI AD)

Personel Latancab Resmi Dilepas Di Tanjung Priok


Minggu, 26 Agustus 2012


Ratusan personel TNI AD dan embedded media yang terlibat dalam latihan antar kecabangan tingkat brigade tahun 2012 telah diberangkatkan dari pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok menuju pelabuhan Teluk Panjang, Lampung, Sumatera Selatan pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan Kapal KRI Manado 537 dan Kapal KRI Amboina 503, Minggu (26/08).

Sebelum keberangkatan terlebih dahulu dilakukan upacara pelepasan para pelaku Latancab dipimpin langsung oleh Kepala staf Kodam Jaya Brigjen TNI Edi Susanto sejumlah pejabat Kodam Jaya diantaranya para Asisten Kasdam Jaya dan para kabalakpus lainnya.

Satuan yang ikut dalam pemberangkatan ini yaitu satu Kompi dari Batalyon mekanis 201/ Jayakarta, kurang lebih satu pleton dari Batalyon Pernika dan satuan tugas  penerangan dengan mengikut sertakan 7 wartawan dari media elektronik dan media cetak. Dalam latihan Ancab tahun 2012 ini 16 ranpur Anoa ikut dalam pendukung latihan tersebut yang dipusatkan di Baturaja, Lampung, Sumatera Selatan.

Latihan antar kecabangan tahun ini adalah latihan yang pertama kali dilakukan pada tingkat brigade yang digelar oleh TNI AD. Latihan ini diharapkan untuk  meningkatkan profesionalisme prajurit dalam menjaga keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Latihan tingkat brigade ini dipusatkan di Daerah Baturaja Sematera Selatan dengan melibatkan beberapa Batalyon Infanteri diantaranya  509/9/2 Kostrad, Batalyon Infanteri 514/R/2 Kostrad, Batalyon Infanteri 501/18 Kostrad dengan didukung oleh sejumlah perkuatan lainnya separti  Batalyon perhubungan, Batalyon mekanis, Satgaspen, Satuan Arhanud dan  satuan Armed serta satauan pendukung lainnya.

Menurut rencana perjalan taktis ini akan sampai ke pelabuhan Teluk Panjang pada hari Senin (27/8) untuk bergabung dengan pasukan induk Brigif 9 Kostrad yang terlebih dahulu berangkat dari Tanjung Perak Surabaya pada tanggal Jumaat (24/8). Kemudian di Pelabuhan Panjang akan debarkasi untuk persiapan bergerak secara taktis menuju tempat latihan selanjutnya.(Satgaspen)(TNI AD)
 

Latihan Antar Kecabangan terbesar TNI AD


Selasa, 04 September 2012

dankdk1
Latihan Antarkecabangan Tingkat Brigade yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di wilayah Objek Militer Baturaja (Omiba), Sumatera Selatan (Sumsel), merupakan latihan terbesar yang pernah dilakukan sepanjang sejarah TNI AD.

Latihan yang puncaknya dilaksanakan pada Senin (3/9) ini akan menggunakan seluruh persenjataan yang dimiliki TNI AD. Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, persenjataan tua dan yang paling canggih, baik buatan dalam maupun luar negeri, akan digunakan dalam latihan tempur tersebut. “Kita punya senjata serbu, yang kualitasnya diakui oleh dunia yang dibuat oleh Pindad.

Pasukan khusus kita sudah menggunakannya, selanjutnya kita juga akan menggunakan senjata meriam kaliber 105, kaliber 76, dan mortir berkaliber 81,” lanjut Dankodiklat TNI AD. Disamping persenjataan lengkap, anggota TNI AD juga didukung peralatan tempur canggih udara, seperti helikopter tempur MI 35P, MI 17,dan helikopter Bell serta heli Bolcow yang berjumlah sekitar 18 unit.

“Kita tidak akan main-main dengan latihan kali ini. Senjata yang digunakan adalah senjata tercanggih dan terbaru, peralatan tua dan yang terbaru. Bisa dikatakan dari persenjataan kakek-kakek sampai anak cucu digunakan dalam latihan tempur antar kecabangan ini,” ungkap Letjen TNI Gatot Nurmantyo. Dankodiklat TNI AD menjelaskan, latihan tempur kali ini juga didukung oleh puluhan tank Scorpion, belasan panser Anoa serta peralatan tempur pendukung lainnya. Selain itu, dalam pelatihan tempur antar kecabangan itu juga akan melibatkan 4.300 anggota TNI dari beberapa batalyon.

“Ini merupakan cerminan keseriusan anggota TNI dalam melakukan latihan. Presiden dan KSAD sudah berpesan agar latihan tempur ini dilaksanakan layaknya perang sesungguhnya. Adapun tujuan diadakannya latihan tempur yang merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah itu, Dankodiklat TNI AD menuturkan, bahwa hal itu dilakukan untuk memberikan pesan kepada mereka yang memberikan kritikan serta meragukan kekuatan TNI selama ini.

Latihan tersebut juga merupakan pertanggungjawaban terhadap rakyat Indonesia. “Ini juga merupakan latihan yang merupakan persiapan untuk melaksanakan latihan gabungan yang akan dilaksanakan di wilayah Kalimantan akhir tahun ini". Informasinya, 4.300 prajurit yang akan mengikuti latihan tempur tersebut berasal dari beberapa batalyon, seperti Batalyon 409, Batalyon 401,dan Batalyon 414.(Satgaspen)(TNI AD)