Untuk
melemahkan NKRI
tidak dilakukan dengan secara ekstrim atau secara terang-terangan. Lain halnya dengan Negara-negara seperti Irak,
Afganistan pihak asing telah melakukan tindakan konfrontasi dengan mengerahkan kekuatan
Negara-negara sekutunya dan melibatkan persenjataan yang lebih modern.
Lain halnya jika untuk menghancurkan Indonesia dengan cara lembut dengan
memakai semangat demokrasi, HAM,
kesetaraan gender dan sebagainya.
Sudah menjadi
rahasia umum bahwa saat ini para LSM dapat dengan leluasa memberikan pengaruh para
berbagai elemen organisasi, dari yang paling vocal dengan memakai kaki tangan anak-anak mahasiswa hingga dengan menggunakan
metode konservatif untuk mempengaruhi berbagai pihak
dalam menjalankan aksinya.
Metode yang dilakukan oleh LSM tersebut tentu saja akan mengalami kekuatiran yang sangat dalam
terhadap keutuhan bangsa ini. Bukan hal yang tidak mungkin lagi bagi anak
bangsa yang prihatin dan memiliki kekuatiran yang tinggi terhadap resiko
perpecahan pada NKRI. NKRI yang dibangun dengan segala jerih payah dan cucuran
darah para pahlawan kesuma bangsa kita digoyang keeratan kebangsaan dan
nasionalisme kita dengan berbagai upaya yang sistemastis.
Mereka merangsak masuk pada sendi-sendi kekuatan kita dan melelehkan
semangat persatuan bangsa kita. Bagaikan
virus yang menggerogoti pemikiran kita sendiri untuk pada akhirnya memberikan
simpati pada usaha mereka. Mereka melakukan berbagai upaya untuk memutar
balikkan opini hingga menjadi pembenar dalam mencapai tujuannya. Contoh seperti
yang terjadi pada Timtim.
Untuk melawan pengaruh asing tersebut maka diperlukan kebulatan tekad kita yang dapat meredam
usaha-usaha tangan jahil imperialis yang masuk dan memecah belah, seperti
cara-cara politik lama Belanda, devide et empera. Mereka berusaha memecah kita
baik dari usaha di dalam dan diplomasi diluar. Negara adidaya mereka dekati dan
negara tetangga yang berbatasi mereka kunjungi. Mereka yang berusaha
memecah-mecah dari dalam ini, berusaha secara sistematis untuk memberikan
selalu peluang pada separatis RMS dan OPM.
Selain karena embargo senjata Amerika Serikat
pada RI beberapa waktu lalu ditambah lagi adanya pihak DPR melakukan pencekalan terhadap kucuran anggaran untuk pembelian
senjata-senjata baru. Termasuk rencana pembelian tank Leopart dari Belanda yang
tak kunjung usai. Hal ini disebabkan karena manuver LSM asing makin bergerak bebas keluar masuk
gedung DPR dan berbagai akses yang bertujuan melemahkan TNI. Konsolidasi mereka
diluar semakin matang, sehinga pelemahan NKRI semakin terlihat. Nilai-nilai
Pancasila yang selama ini menjadi pilar kuat kini ia hanya menjadi pajangan dan
tinggal menjadi sejarah belaka. Oleh karenanya tidak ada kata terlambat mari
kita bersama bersatu padu untuk melawan
setiap kejahatan yang dapat melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar