Add caption |
Aksi demo pada pekan terakhir Maret 2012
tensinya semakin marak diberbagai
daerah di Indonesia. Ditambah lagi dengan ditetapkannya dan adanya persetujuan dari
DPR beberapa hari yang lalu tentang kenaikan
harga BBM 1 April dengan kisaran harga Rp.1500 per liter bagi premium
dan solar. Dengan adanya kenaikan tersebut tentu saja menimbulkan reaksi bagi
kalangan mahasiswa dalam menuntut pemerintah agar BBM jangan dinaikkan.
Dengan semakin maraknya
aksi penolakan kenaikan BBM tersebut dibeberapa tempat dengan pola melakukan tindakan anarkis dan pengrusakan
kepada lambang-lambang Negara dan fasilitas umum lainnya. Hal ini yang
mendorong pemerintah untuk melibatkan dan mendorong TNI dalam menjaga sejumlah
fasilitas umum yang kerap menjadi pelampiasan bagi pendemo anarkis.
Maka wajar saja dalam beberapa hari terakhir ini pemerintah
telah mengeluarkan keputusan yang bersifat diskresi (keputusan sendiri) untuk memanfaatkan tenaga tentara dalam
menjaga sejumlah fasilitas umum. Itupun tentara menjaga faslitas umum tersebut
tidak dibekali dengan senjata dan hanya dibekali pentungan. Tentu saja dalam pelibatan
TNI tersebut berbagai pihak seperti PDIP merasa kebakaran jenggot atas pelibatan TNI dalam menjaga sejumlah fasiliatas umum.
Sebenarnya jika
dicermati keterlibatan TNI dalam menjaga sejumlah fasiliatas umum itu tidak ada
aturan yang dilanggar. Kenapa demikian?
Karena sebagaimana kita pahami bersama bahwa tugas TNI adalah untuk menjaga
kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia. Sedangkan
sumber ancaman terhadap kedaulatan suatu
Negara berasal dari dalam dan berasal
dari luar.
Ancaman yang berasal
dari dalam seperti seperatis, demo anarkis yang dapat berupa pengrusakan terhadap lambang-lambang Negara yang
jelas akan berakibat kewibawaan Negara tercoreng. Jika ada ancaman
terjadinya pengrusakan terhadap lambang-lambang Negara dan fasilitas umum
diminta atau tidak diminta maka TNI berkewajiban melaksanakan tugasnya untuk
menindak setiap ancaman yang akan menganggu kedaulatan bangsa yang datang dari
dalam.
Banyak pihak yang
memberikan komentar sinis dan adanya ketakutan yang berlebihan dalam pelibatan
TNI menjaga sejumalah fasilitas umum. Tapi jika kita cermati permintaan TNI sebenarnya
tidak perlu ditakutkan karena TNI hanya sebatas menjaga saja dan tidak terlibat langsung berhadapan dengan pera pendemo. Sebagaimana kita saksikan diberbagai tayangan layar kaca TNI dalam pelibatan beberapa hari
terakhir ini yaitu menjaga sejumlah fasiliatas umum masih dalam batas yang
wajar.
Oleh karenanya kita berharap agar pelaksanaan demo kedepan
dilaksanakan dengan cara yang bermartabat.
Siapapapun boleh menyampaikan aspirasi sepanjang masih dalam kontek aman
dan damai. Sebaliknya jika para pendemo
melaksanakan tindakan anarkis maka aparat termasuk TNI harus
didorong untuk menumpasnya secara tegas berdasarkan
aturan yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar