Serangkaian
teror penembakan dan penyerangan terhadap warga sipil dan aparat kemanan di
Papua hingga saat ini masih terus berlangsung, peristiwa terakhir yang terjadi
adalah penyerangan dan penembakan terhadap iring-iringan kendaraan pengangkut
sembako yang melukai pengemudi truk pengangkut sembako tersebut.
Adanya
rencana kunjungan menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton ke
Indonesia banyak menuai protes dari berbagai kalangan aktivis mahasiswa maupun
elemen masyarakat lainnya. Hal ini sangat dimaklumi karena berkaitaan dengan
berbagai kepentingan Amerika di Indonesia yang dianggap merugikan Indonesia.
Mereka menganggap kondisi bangsa Indonesia saat ini khususnya Papua, tidak
terlepas dari peran Amerika yang bermain didalamnya. Permasalahan Papua yang
semakin berlarut-larut seperti sekarang ini tidak bisa dibiarkan begitu
saja.
Perlu
keinginan kuat dari pemerintah, rakyat Papua dan berbagai komponen masyarakat
untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan Papua secara tuntas dan
bermartabat. Upaya pemerintah dengan memberikan Otonomi Khusus kepada Papua
merupakan salah satu alternatif untuk mensejahterakan rakyat Papua dari hasil
sumber daya alam yang mereka miliki maupun dari segi pengaturan rodaa
pemerintahan.
Permasalahannya
sekarang, banyak kepentingan yang bermain di Papua termasuk kepentingan asing
yang ingin berusaha menguasai sumber daya alam yang melimpah di Papua, sehingga
Papua terus meradang. Hal ini tidak mungkin bisa kita pungkiri, karena hampir
seluruh wilayah di Papua memiliki kandungan sumber daya alam termasuk sumber
daya mineral yang sangat melimpah,
bahkan bisa dikatakan terbesar di dunia.
Rencana
kedatangan Menteri luar negeri Amerika Serikat ke Indonesia sebanarnya bisa
dijadikan momentum penting dalam menyelesaikan permasalahan Papua, sebab walau
bagaimanapun peran Amerika serikat tidak bisa dikesampingkan, terlebih lagi
Amerika memiliki kepentingan sangat besar di Papua berupa PT. Freeport di sana.
Pemerintah
Indonesia setidaknya bisa sedikit menekan Amerika berkaitan dengan
kepentingannya di Papua tersebut, dengan menyatakan bahwa Papua merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
akan sangat berdampak secara psikologis maupun politis terhadap Integitas NKRI
di mata dunia. Hal tersebut sangatlah penting sebab Amerika memainkan peranan
sangat vital di dunia.
Ruben Marey dari Kementerian Koordinator Politik,
Hukum dan Keamanan mengatakan persoalan yang ada saat ini adalah kepemimpinan
di daerah, dimana ada ketidakmampuan dalam pengelolaan dan manajemen pemerintah
daerah. Kalau saja, Gubernur atau Bupati yang ada di Papua bisa menyelesaikan
persoalan Papua, maka konflik dan kekerasan Papua bisa diredam.
Pernyataan tersebut mungkin ada benarnya, karena
saat ini kepala daerah di Papua cenderung apatis dengan kondisi yang ada di
Papua. Mereka lebih mengutamakan
kepentingan pribadi ketimbang memikirkan tentang kesejahteraan maupun nasionalisme
rakyat Papua.
Namun dari semua hal
tersebut, keinginan yang kuat dari pemerintah,
rakyat Papua dan seluruh elemen masyarakat termasuk LSM, merupakan hal
penting dalam menyelesaikan permasalahan Papua. Menyadarkan pihak-pihak yang
ingin melepaskan Papua dari NKRI lebih penting dari sekedar retorika tentang
pemerataan kesejahteraan, karena pada dasarnya pemerintah sudah banyak berbuat
untuk Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar