Ancaman
kelompok Organisasi Papua Merdeka pimpinan Lamber Pekikir akan mengibarkan
bendera bintang kejora (BK) symbol Papua Merdeka, tepat pada peringatan
HUT Tentara. Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang jatuh
pada 1 Juli kemarin, terbukti.
Sebab
Hari Ulang Tahun OPM yang jatuh tepat pada 1 Juli, diwarnai pengibaran bendera
bintang kejora di sejumlah tempat di wilayah Papua. Sedikitnya BK ini berkibar
di 6 titik yang berbeda. Empat titik di Keerom dan 2 titik di Kota Jayapura.
Pengibaran itu sesuai dengan klaim Lambert Pekikir Koordinator Umum TPN/OPM yang bermarkas di Victoria perbatasan RI-PNG yang berencana melakukan pengibaran bendera selama 3 hari disertai bunyi mercon.
Pengibaran itu sesuai dengan klaim Lambert Pekikir Koordinator Umum TPN/OPM yang bermarkas di Victoria perbatasan RI-PNG yang berencana melakukan pengibaran bendera selama 3 hari disertai bunyi mercon.
Dari
data yang berhasil dihimpun, bendera berkibar di wilayah Keerom dan Kota
Jayapura. Di Kali Kampwolker Perumnas 3 Distrika Heram Waena Jayapura,
diamankan sebuah bendera bintang kejora yang dikibarkan pada sebuah tiang.
Ukuran bendera 70x100 cm.Bendera Bintang kejora juga ditemukan berkibar di
Lereng Bukit Belakang Sekolah Luar Biasa (SLB) di atas Perumahan Bhayangkara
Permai Buper Kelurahan Waena Distrik Heram Waena Jayapura. Ukuran bendera 50 X
120 cm.
Pada hal sebelumnya Dewan Militer Tentara Pertahanan Nasional Organisasi
Papua Merdeka, melalui juru bicaranya, menyatakan tidak akan mengibarkan
bendera Bintang Kejora pada 1 Juli 2012. Mereka akan memperingatinya di markas
masing-masing, dengan cara berdoa bersama. Jika ada yang mengibarkan, maka hal
itu di luar dari kelompoknya. Namun Koordinator Umum Tentara Pembebasan
Nasional OPM, Lambert Pekikir, tetap akan mengibarkan bendera di dalam kota
meskipun ada larangan dari Dewan Militer.
Dengan adanya pro-kontra tersebut maka dapat kita analisa bahwa
sesungguhnya OPM sudah terpecah-pecah. Pada level bawahan
mereka sudah berani menentang perintah
atasannya. Melihat kondisi tersebut
seharusnya , rakyat Papua harus sadar bahwa selama ini mereka hanya
dimanfaatkan oleh OPM untuk kepentingan individu/pribadi. Mereka sudah diadu
domba untuk melawan/menentang Pemerintah, bahkan bertikai sesama orang asli
Papua.
Namun demikian kita berharap
aparat TNI dan Polri agar tetap siap
siaga dan fokus terhadap situasi
keamanan di Papua. Aparat harus berani mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap
kelompok yang jelas-jelas menantang dan merendahkan wibawa pemerintah, terlebih
lagi mereka telah mengibarkan bendera bintang kejora yang merupakan melakukan
tindakan makar. Selaku masyarakat dan
bangsa mari juga mendukung langkah
pemerintah yang tetap mengedepankan pendekatan persuasif. Namun, dalam rangka
penegakan hukum dan menjaga keutuhan NKRI, tindakan tegas terhadap kelompok
separatis ini harus tetap dilakukan secara terus menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar