Selasa, 27 Maret 2012

PELIBATAN TENTARA DALAM MENJAGA FASILITAS UMUM

 Aksi demo pada pekan terakhir Maret 2012 tensinya semakin marak diberbagai daerah di Indonesia. Ditambah lagi dengan ditetapkannya dan adanya persetujuan dari DPR beberapa hari yang lalu tentang kenaikan harga BBM 1 April dengan kisaran harga Rp.1500 per liter bagi premium dan solar. Dengan adanya kenaikan tersebut tentu saja menimbulkan reaksi bagi kalangan mahasiswa dalam menuntut pemerintah agar BBM jangan dinaikkan. Dengan semakin maraknya aksi penolakan kenaikan BBM tersebut dibeberapa tempat dengan pola melakukan tindakan anarkis dan pengrusakan kepada lambang-lambang Negara dan fasilitas umum lainnya. Hal ini yang mendorong pemerintah untuk melibatkan dan mendorong TNI dalam menjaga sejumlah fasilitas umum yang kerap menjadi pelampiasan bagi pendemo anarkis. Maka wajar saja dalam beberapa hari terakhir ini pemerintah telah mengeluarkan keputusan yang bersifat diskresi (keputusan sendiri) untuk memanfaatkan tenaga tentara dalam menjaga sejumlah fasilitas umum. Itupun tentara menjaga faslitas umum tersebut tidak dibekali dengan senjata dan hanya dibekali pentungan. Tentu saja dalam pelibatan TNI tersebut berbagai pihak seperti PDIP merasa kebakaran jenggot atas pelibatan TNI dalam menjaga sejumlah fasiliatas umum. Sebenarnya jika dicermati keterlibatan TNI dalam menjaga sejumlah fasiliatas umum itu tidak ada aturan yang dilanggar. Kenapa demikian? Karena sebagaimana kita pahami bersama bahwa tugas TNI adalah untuk menjaga kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia. Sedangkan sumber ancaman terhadap kedaulatan suatu Negara berasal dari dalam dan berasal dari luar. Ancaman yang berasal dari dalam seperti seperatis, demo anarkis yang dapat berupa pengrusakan terhadap lambang-lambang Negara yang jelas akan berakibat kewibawaan Negara tercoreng. Jika ada ancaman terjadinya pengrusakan terhadap lambang-lambang Negara dan fasilitas umum diminta atau tidak diminta maka TNI berkewajiban melaksanakan tugasnya untuk menindak setiap ancaman yang akan menganggu kedaulatan bangsa yang datang dari dalam. Banyak pihak yang memberikan komentar sinis dan adanya ketakutan yang berlebihan dalam pelibatan TNI menjaga sejumalah fasilitas umum. Tapi jika kita cermati permintaan TNI sebenarnya tidak perlu ditakutkan karena TNI hanya sebatas menjaga saja dan tidak terlibat langsung berhadapan dengan pera pendemo. Sebagaimana kita saksikan diberbagai tayangan layar kaca TNI dalam pelibatan beberapa hari terakhir ini yaitu menjaga sejumlah fasiliatas umum masih dalam batas yang wajar. Oleh karenanya kita berharap agar pelaksanaan demo kedepan dilaksanakan dengan cara yang bermartabat. Siapapapun boleh menyampaikan aspirasi sepanjang masih dalam kontek aman dan damai. Sebaliknya jika para pendemo melaksanakan tindakan anarkis maka aparat termasuk TNI harus didorong untuk menumpasnya secara tegas berdasarkan aturan yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar