Kamis, 03 Mei 2012

AWAS! ANCAMAN SEPARATISME


Add caption



Indonesia menghadapi ancaman separatisme atau ingin mendirikan negara dalam negera.  Ancaman itu bersifat suadh bersifat laten. Tidak pernah habis dan terputus. Selalu timbul dan tenggelam isunya. Dari wilayah-wilayah atau propinsi di Indonesia. Terdapat dua wilayah atau propinsi yang berjuang memisahkan dari NKRI. Aceh dan Irian Barat (Papua). Kedua wilayah ini memiliki kekayaan alam luar biasa melimpah. Seperti tidak pernah habis.
Sekarang sebenarnya secara de facto GAM berhasil menguasai Aceh sepenuhnya. Kemenangan pilkada di Aceh oleh Partai Aceh, yaitu pasangan Abdullah Zaini dan Muzakir Manaf, yang keduanya merupakan tokoh puncak GAM itu, hanyalah menggambarkan sebuah solusi politik bagi Aceh telah membuahkan  hasilnya. Aceh benar-benar akan dikelola dan dipimpin tokoh-tokoh yang mewakili aspirasi rakkyat Aceh. Kemenangan pasangan Abdullah Zaini dan Muzakir Manaf, yang mendapat dukungan 55 persen lebih suara, nampaknya menjadi legitimasi yang kuat bagi kedua tokoh itu memimpin Aceh selanjutnya.
Situasi berbeda dengan Papua. Papua sekarang sudah masuk kepentingan internasional. Berbagai kepentingan internsional berbagi dengan kekuatan lokal dan sengaja mendorong agar Papua pisah dengan Republik Indonesia. Persis seperti Timor-Timur. Di mana tokoh agama mempunyai peranan yang besar dalam melakukan internasionalisasi wilayah itu. Kemudian PBB melakukan campur tangan. Semuanya berakhir dengan pisahnya Timor-Timur.
Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), bahkan sudah membentuk susunan kabinet, dan dengan menteri-menterinya. Gerakan OPM mendorong terjadinya kekerasan di Papua, dan kemudian menjadikan kasus-kasus kekerasan itu sebagai isu HAM. Ini sudah merupakan modus yang bakal menyeret campur tangan dunia internsional. Seperti lembaga multilareral PBB.
Situasi itu memang disengaja oleh fihak-fihak yang menginginkan Papua lepas dari Jakarta. Para tokoh agama membiarkan kondisi itu, dan kondisi yang buruk itu, dijadikan modal kampanye mendiskreditkan Jakarta, berbuat tidak adil. Langkah itu, sebagai upaya menguatkan opini, dan sekaligus mengharapkan campur tangan internasional. Amerika Serikat memindahkan ratusan pasukan marinirnya di Darwin, Australia. Ini merupakan ancaman nyata bagi integritas (kesatuan) wilayah Indonesia. Memang. Kalau bisa semua elemen yang ada utamanya unsur TNI dan Polri agar tidak lengah sedikitpun terhadap  skenario OPM yang menjebak agar tidak masuk kedalam jebakannya. Sebab jika kita masuk jebakannya maka rasanya sulit untuk keluar dari itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar