Kamis, 31 Mei 2012

SEPARATISME PAPUA BAGAIKAN DURI DALAM DAGING



     Walaupun beberapa bulan terakhir ini dalam   tahun 2012 kondisi keamanan di wilayah Papua menunjukkan trend yang cenderung   membaik dan kondusif. Waluapun selama itu tak perlu dipungkiri masih terjadi aksi penembakan separatis OPM. Dengan kondisi tersebut   bila dicermati sesungguhnya wilayah Papua telah   menyimpan potensi ancaman yang serius,  terkait aktifitas kelompok separatis Papua.  Keberadaannya sangat berbahaya dan menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI. Mereka tidak saja melakukan gangguan keamanan dan menciptakan teror di tengah-tengah masyarakat, seperti penembakan terhadap warga masyarakat, penyerangan terhadap aparat keamanan, penembakan terhadap warga masyarakat  sipil    dan berbagai   aksi kriminal lainnya, tetapi mereka juga melakukan aksi separatis yang bersifat politik.
Aksi-aksi mereka tidak semata untuk menimbulkan gangguan keamanan dan mendiskreditkan pemerintah, tetapi juga menuntut referendum ingin memisahkan diri dari NKRI. Aksi-aksi tersebut sengaja dilakukan, untuk menunjukkan bahwa dirinya masih eksis, serta menarik perhatian dan campur tangan dunia internasional. Aksi separatisme hanya tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi tetapi sudah terang-terangan.  Mereka secara terbuka menyampaikan tuntutan referendum, untuk memisahkan diri dari NKRI. Mereka juga memprotes dan menggelar demo terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Mereka terus berupaya menggalang dukungan dan menarik perhatian publik serta mencari celah dan titik kelemahan pemerintah maupun aparat keamanan.  Mereka sengaja mengangkat dan mengekploitasi isu-isu klasik yang sebenarnya sudah tidak populer lagi seperti isu kesenjangan sosial dan ekonomi, isu pelanggaran HAM oleh aparat keamanan, isu pemekaran wilayah, eksploitasi sumber kekayaan alam dan isu pelurusan sejarah integrasi Papua ke dalam NKRI serta sentimen perbedaan etnis dan ras. Isu-isu tersebut sengaja terus dihembuskan dan dikemas sedemikian rupa, sehingga menarik dan masuk akal sebagai upaya mendiskreditkan pemerintah dan aparat keamanan sekaligus mencari dukungan dunia Internasional.
Kerja ekstra keras bagi pemerintah   maupun aparat keamanan diperlukan  untuk terus mereduksi paham/aksi separatisme antara lain dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memulihkan kondisi keamanan, melaksanakan pendidikan politik, menguatkan kelembagaan pemerintah, upaya diplomasi dan berbagai upaya lainnya.
Walaupun dunia internasional telah mendukung sepenuhnya integrasi Papua kedalam NKRI dan tidak ada satupun Negara anggota PBB yang mendukung isu separatisme di Papua serta kemungkinan dukungan asing tersebut tidaklah memiliki landasan hukum yang kuat dan masih hanya sebatas wacana, tetapi harus tetap menjadi perhatian,  karena dapat menjadi benih tumbuhnya separatisme akan menjadi skala yang lebih besar.
Oleh sebab itu, permasalahan separatisme di Papua ini membutuhkan perhatian yang serius dari kita semua. Karena, bila persoalan Papua tidak segera ditangani dan diselesaikan secara tuntas, dikhawatirkan akan terus menjadi duri dalam daging bagi bangsa Indonesia, dan bahkan akan mengamputasi integrasi NKRI. Sejumlah kalangan bahkan mulai mengkhawatirkan lepasnya wilayah Papua dari peta Negara Indonesia, dapat menjadi kenyataan. Sebab Persoalan Papua adalah persoalan kita semua  dan bila kita lelet  dan salah dalam menanganinya bukan tidak mungkin Papua akan bernasib seperti Timor Timur dulu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar