Senin, 02 Juli 2012

OPM OTAK PENEMBAKAN DI PAPUA




Beberapa bulan terakhir ini  aksi penembakan di Papua terhadap aparat TNI, Polri dan  warga sipil tidak diketahui siapa pelakunya. Ketika aparat  melemparkan tuduhan terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai pelakunya, spontan banyak pihak spontan bantahan. Bukan hanya tokoh masyarakat di Papua, tetapi kelompok LSM di dalam negeri mecurigai pihak lain sebagai pelakunya.
Jika dianalisa secara cermat pelaku penembakan di Papua selama ini pelakunya sudah pasti adalah   orang terlatih. Hal itu bisa terlihat dari cara si pelaku yang mahir menembak dan tepat sasaran serta menggunakan senjata.  Kita saja selaku orang sipil saja bisa identifikasi bahwa inilah ciri-cirinya, sekarang tinggal dicari siapa orang di Papua yang punya kemampuan seperti itu.
Analisa tersebut diatas telah didukung sejumlah asumsi dan fakta   bahwa para pelaku penembakan miterius adalah orang yang terlatih. Akan tetapi kelompok terlatih di Papua bukan hanya TNI maupun Polri , karena Papua adalah daerah koflik bersenjata disana ada OPM. Kelompok ini sudah lama melakukan perlawanan dalam bentuk bersenjata dengan tujuan Papua merdeka pisah dari Republik Indonesia. Tentunya kelompok bersenjata ini terlatih dan tidak asal melakukan perlawanan.
Perlu diketahui bahwa  karakter orang Papua memiliki ciri khusus yang suka berperang antar suku mereka lihai menggunakan persenjataan tradisional. Ketika mereka melakukan perlawanan terhadap negara, sudah pasti mereka berlatih dan ada pihak yang melatih untuk bertempur dan menggunakan persenjataan modern. Hal ini dipertegas dengan pernyataan koordinator Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Lambert Pekikir, mengatakan memang benar, pihaknya melakukan penembakan dengan target kelompoknya adalah kendaraan militer yang melintasi Jalan.
Jadi sudah jelas siapa dibalik aksi terror penembakan selama ini di Papua . Tidak perlu disangasikan , jika ada kelompok masyarakat yang ini ingin memisahkan diri dari republik ini maupun dimanapun negara, pastinya mereka akan melakukan perlawanan diantaranya dengan senjata.
Oleh karenanya kita berharap agar Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah saatnya seluruh komponen bangsa harus ikut serta  tuntuk memberikan dukungan  dan memotivasi kepada  TNI maupun Polisi dalam  rangka menjaga keamanan di Papua dan menolak segala aktivitas perlawanan OPM untuk memisahkan Papua dari NKRI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar