Add caption |
Indonesia menghadapi ancaman separatisme atau ingin mendirikan
negara dalam negera. Ancaman itu bersifat
suadh bersifat laten. Tidak pernah habis dan terputus. Selalu timbul dan
tenggelam isunya. Dari wilayah-wilayah atau propinsi di Indonesia. Terdapat dua
wilayah atau propinsi yang berjuang memisahkan dari NKRI. Aceh dan Irian Barat
(Papua). Kedua wilayah ini memiliki kekayaan alam luar biasa melimpah. Seperti
tidak pernah habis.
Sekarang sebenarnya secara de facto GAM berhasil menguasai Aceh
sepenuhnya. Kemenangan pilkada di Aceh oleh Partai Aceh, yaitu pasangan
Abdullah Zaini dan Muzakir Manaf, yang keduanya merupakan tokoh puncak GAM itu,
hanyalah menggambarkan sebuah solusi politik bagi Aceh telah membuahkan hasilnya. Aceh benar-benar akan dikelola dan
dipimpin tokoh-tokoh yang mewakili aspirasi rakkyat Aceh. Kemenangan pasangan
Abdullah Zaini dan Muzakir Manaf, yang mendapat dukungan 55 persen lebih suara,
nampaknya menjadi legitimasi yang kuat bagi kedua tokoh itu memimpin Aceh
selanjutnya.
Situasi berbeda dengan Papua. Papua sekarang sudah masuk
kepentingan internasional. Berbagai kepentingan internsional berbagi dengan
kekuatan lokal dan sengaja mendorong agar Papua pisah dengan Republik
Indonesia. Persis seperti Timor-Timur. Di mana tokoh agama mempunyai peranan
yang besar dalam melakukan internasionalisasi wilayah itu. Kemudian PBB
melakukan campur tangan. Semuanya berakhir dengan pisahnya Timor-Timur.
Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), bahkan sudah
membentuk susunan kabinet, dan dengan menteri-menterinya. Gerakan OPM mendorong
terjadinya kekerasan di Papua, dan kemudian menjadikan kasus-kasus kekerasan
itu sebagai isu HAM. Ini sudah merupakan modus yang bakal menyeret campur
tangan dunia internsional. Seperti lembaga multilareral PBB.
Situasi itu memang disengaja oleh fihak-fihak yang menginginkan
Papua lepas dari Jakarta. Para tokoh agama membiarkan kondisi itu, dan kondisi
yang buruk itu, dijadikan modal kampanye mendiskreditkan Jakarta, berbuat tidak
adil. Langkah itu, sebagai upaya menguatkan opini, dan sekaligus mengharapkan
campur tangan internasional. Amerika Serikat memindahkan ratusan pasukan
marinirnya di Darwin, Australia. Ini merupakan ancaman nyata bagi integritas
(kesatuan) wilayah Indonesia. Memang. Kalau bisa semua elemen yang ada utamanya
unsur TNI dan Polri agar tidak lengah sedikitpun terhadap skenario OPM yang menjebak agar tidak masuk
kedalam jebakannya. Sebab jika kita masuk jebakannya maka rasanya sulit untuk
keluar dari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar