Walaupun beberapa bulan terakhir ini dalam tahun 2012 kondisi keamanan di
wilayah Papua menunjukkan trend yang cenderung
membaik dan kondusif. Waluapun selama itu tak perlu dipungkiri masih terjadi
aksi penembakan separatis OPM. Dengan kondisi tersebut bila dicermati sesungguhnya wilayah Papua telah menyimpan potensi ancaman yang serius, terkait aktifitas kelompok separatis
Papua. Keberadaannya sangat berbahaya
dan menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI. Mereka tidak saja melakukan
gangguan keamanan dan menciptakan teror di tengah-tengah masyarakat, seperti
penembakan terhadap warga masyarakat, penyerangan terhadap aparat keamanan,
penembakan terhadap warga masyarakat
sipil dan berbagai aksi kriminal lainnya, tetapi mereka juga
melakukan aksi separatis yang bersifat politik.
Aksi-aksi
mereka tidak semata untuk menimbulkan gangguan keamanan dan mendiskreditkan
pemerintah, tetapi juga menuntut referendum ingin memisahkan diri dari NKRI.
Aksi-aksi tersebut sengaja dilakukan, untuk menunjukkan bahwa dirinya masih
eksis, serta menarik perhatian dan campur tangan dunia internasional. Aksi
separatisme hanya tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi tetapi
sudah terang-terangan. Mereka
secara terbuka menyampaikan tuntutan referendum, untuk memisahkan diri dari
NKRI. Mereka juga memprotes dan menggelar demo terhadap berbagai kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
Mereka
terus berupaya menggalang dukungan dan menarik perhatian publik serta mencari
celah dan titik kelemahan pemerintah maupun aparat keamanan. Mereka
sengaja mengangkat dan mengekploitasi isu-isu klasik yang sebenarnya sudah
tidak populer lagi seperti isu kesenjangan sosial dan ekonomi, isu pelanggaran
HAM oleh aparat keamanan, isu pemekaran wilayah, eksploitasi sumber kekayaan
alam dan isu pelurusan sejarah integrasi Papua ke dalam NKRI serta sentimen
perbedaan etnis dan ras. Isu-isu tersebut sengaja terus dihembuskan dan dikemas
sedemikian rupa, sehingga menarik dan masuk akal sebagai
upaya mendiskreditkan pemerintah dan aparat keamanan sekaligus mencari
dukungan dunia Internasional.
Kerja ekstra keras bagi pemerintah maupun aparat keamanan diperlukan untuk terus mereduksi
paham/aksi separatisme antara lain dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
memulihkan kondisi keamanan, melaksanakan pendidikan politik, menguatkan
kelembagaan pemerintah, upaya diplomasi dan berbagai upaya lainnya.
Walaupun
dunia internasional telah mendukung sepenuhnya integrasi Papua kedalam NKRI dan
tidak ada satupun Negara anggota PBB yang mendukung isu separatisme di Papua
serta kemungkinan dukungan asing tersebut tidaklah memiliki landasan hukum yang
kuat dan masih hanya sebatas wacana, tetapi harus tetap menjadi perhatian, karena dapat menjadi benih tumbuhnya
separatisme akan menjadi skala yang lebih besar.
Oleh
sebab itu, permasalahan separatisme di Papua ini membutuhkan perhatian yang
serius dari kita semua. Karena, bila persoalan Papua tidak segera ditangani dan
diselesaikan secara tuntas, dikhawatirkan akan terus menjadi duri dalam daging
bagi bangsa Indonesia, dan bahkan akan mengamputasi integrasi NKRI. Sejumlah
kalangan bahkan mulai mengkhawatirkan lepasnya wilayah Papua dari peta
Negara Indonesia, dapat menjadi kenyataan. Sebab Persoalan Papua adalah
persoalan kita semua dan bila kita lelet
dan
salah dalam menanganinya bukan tidak mungkin Papua akan bernasib seperti Timor
Timur dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar