Beberapa hari terakhir ini memasuki bulan Mei dan juni 2012 aksi
kekerasan grafiknya naik seolah menjadi
rutinitas kehidupan masyarakat di Papua. Sejumlah insiden yang terjadi beberap
hari terakhir ini seperti penembakan terhadap aparat TNI dan warga sipil, aksi
teror, intimidasi, pembunuhan, perang antar suku dan berbagai bentuk tindakan
makar dan tindakan kriminal, nampaknya masih menyelimuti kehidupan masyarakat
Papua. Berbagai Insiden tersebut, tentunya sedikit banyak telah mengganggu
jalannya roda pemerintahan dan proses percepatan pembangunan yang terus
diupayakan pemerintah.
Sebagai warga masyarakat, kita semua tentu merasa prihatin dengan
rentetan aksi tindak kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh kelompok
separatis Oraganisasi Papua Merdeka (OPM). Segala aktifitas kelompok separatis OPM, baik
kekerasan bersenjata maupun aksi politik harus segera dihentikan. Apapun alasan
di balik aksi separatis OPM yang ingin memisahkan diri dari NKRI dan
membuat keresahan masyarakat adalah tidak dapat dibenarkan. Masyarakat Papua harus
dilindungi dan diayomi dari aksi brutal kelompok separatis bersenjata OPM.
Untuk mengantisipasi terjadinya kasus-kasus tersebut, maka kita
mengharapkan aparat baik TNI maupun Polri untuk lebih meningkatkan
kesiapsiagaan dalam melakukan patroli
dan penjagaan, terutama di tempat-tempat rawan gangguan seperti di lokasi
keramaian, sehingga mampu memberikan jaminan bantuan keamanan kepada masyarakat
sekitarnya. Hendaknya masyarakat juga diberdayakan sebagai daya tangkal untuk
mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas.
Bagi pelaku tindak kriminal, Polri harus segera bertindak cepat
dan tegas dengan memburu, menangkap hingga mengusut secara tuntas para pelaku
tindak kriminal. Meningkatnya aktifitas separatis bersenjata Papua akhir-akhir ini
sebaiknya unsur TNI diberikan porsi yang sama dengan kepolisian atau bahkan
diperbesar untuk menanggulangi aksi separatis.
Kita berharap agar semua pihak, khususnya aparat TNI/Polri maupun Pemda harus terus melakukan
pendekatan, himbauan dan penyadaran agar kelompok separatis OPM mau menyerahkan
diri berikut senjata yang dimilikinya. Karena memiliki dan menggunakan senjata
api bagi yang tidak berhak adalah bertentangan dengan norma hukum dan justru
akan merugikan dan membahayakan diri sendiri serta orang lain. Bila pendekatan
secara persuasif untuk menyadarkan mereka tidak digubris, maka aparat keamanan
harus melakukan tindakan represif, yaitu dengan menumpas kelompok separatis OPM hingga tuntas.
Mari kita bersatu-padu dan bersinergi kepada masyarakat Papua dan
aparat TNI dan polri untuk melawan aksi-aksi separatisme OPM, serta
menyadari bahwa kelompok separatis OPM selama
ini berjuang bukan untuk kepentingan rakyat Papua, tetapi hanya untuk berjuang
demi untu kepentingan pribadi dan kelompoknya demi untuk mencar kekuasaan belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar