Pelaku makar
yang ingin mendirikan negara dalam negara tidak boleh diberikan kesempatan
sedikitpun untuk berkembang. Sebab sedikit saja diberikan kesempatan maka
kondisi keamanan dalam masyarakat akan menajdi kacau. Coba lihat beberapa hari
terakhir sejumlah penembakan miterius terjadi. Korbanpun berjatuhan mulai dari
masyarakat sipil hingga aparat menjadi sasaran.
Pelakunya menurut informasinya adalah pentolan separatis
Oragnisasi Papua Merdeka (OPM). Makanya ketika beberapa waktu yang lalu, aparat
keamanan berhasil melumpuhkan Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako
Tabuni yang diduga sebagai pelaku berbagai insiden penembakan di Papua. Mako
tewas ditembak petugas di Perumnas III-Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura,
Kamis (14/6) lalu. Penembakan terhadap
Mako dilakukan karena saat hendak ditangkap dia berupaya melakukan perlawanan
dan ingin merampas senjata polisi.
Tewasnya Mako
membuat marah anggota dan para pendukung KNPB. Mereka melampiaskan kemarahannya
dengan menganiaya warga, merusak dan membakar beberapa ruko, warung, mobil dan
duapuluhan motor. Tiga orang warga mengalami luka bacokan setelah dianiaya oleh
massa pendukung KNPB. Akibat kerusuhan tersebut, situasi kota Jayapura,
terutama di Waena, Abepura dan Kotaraja sempat lenggang.
Kita patut
bersyukur hingga saat ini situasi di Papua saat ini berangsur mulai kondusif,
meskipun demikian kita tidak boleh lengah dan terlena dengan situasi saat ini.
Dalam rangka menjaga ketentraman dan keamanan di Papua, dibutuhkan ketegasan
dari aparat penegak hukum harus bersinerga untuk bahu membahu dalam menegakkan
hukum demi tegaknya norma hukum dan menjamin aktifitas keseharian warga dapat
berjalan secara baik dan benar.
Kita tidak
mentolerir bahwa dibelakang aksi-aksi penembakan dengan aparat
yang terjadi di Papua, kelompok separatis OPM selama ini adalah pemain tunggal
yang jelas memperkeruh situasi di Papua. Dalam menghadapi
masalah ini, seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai sikap bahwa gerakan
separatis di Papua harus kita kutuk bersama. Dan jangan hanya aparat TNI dan
Polri seolah-olah yang menjadi lawan separatis OPM. Tapi musuh separatis OPM adalah seluruh
rakyat Papua dan musuh seluruh bangsa Indonesia.
Hukum harus
ditegakkan dan hukum berlaku bagi siapa saja, terlebih pada mereka-mereka yang
telah melakukan perbuatan melanggar hukum. Tindakan yang dilakukan oleh aparat
kepolisian terhadap Mako dinilai sudah tepat, karena hal itu bagian dari proses
penegakan hukum. Pemberitaan media massa terkait tewasnya Mako Tabuni dinilai
masih proporsional, karena penembakan itu adalah bagian dari proses penegakkan
hukum secara tegas bagi pelaku tindak kriminal yang sudah banyak mebunuh rakyat
yang tidak berdosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar