Sejak berpisahnya anatara TNI dan
Polri pada beberapa tahun zilam riak-riak bentrokan kerap terjadi. Mulai dari
persoalan sepele hingga persoalan besar
yang mengakibatkan terjadinya jiwa korsa sempit. Belum selesai persoalan geng
motor pita kuning hingga kini muncul lagi terjadinya bentrokan anggota TNI
Kostrad dengan Brimob Gorontalo pada Ahad (22/4)lalu.
Akibat kejadian tersebut telah
menimbulkan beberapa orang anggota TNI kena
tembak akibat pertikaian yang terjadi. Sementara itu dipihak Polri dua
anggota brimob yang terluka. Kronologis kejadian menurut informasi yang kami
kumpulkan kasus itu dipicu ketika “Saat
patroli polisi sedang melintasi kantor PU di Gorontalo mereka ada yang melempar
dengan batu dan botol sehingga melukai dua anggota brimob yaitu Briptu Sarifudin dan Briptu Asrul.
Yang kita patut sesalkan kejadian
tersebut kenapa tidak ada koordinasi yang berjalan anatar aparat. Yang adalah
para patroli polisi justru kembali ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), dimana
secara psikologis emosi ditempat itu belum terkendalikan dan terang saja kalau
api ketemu api pasti akan terbakar.
Seharusnya pihak kepolisian tidak
kembali ke TKP melainkan cukup berkoordinasi pimpinan antar pimpinan untuk
menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan bersama. Karena arogansi polisi
masih dikedepankan maka pihak patroli polisi datang ke TKP maka pihak anggota
TNI tidak menerima dan berusaha mengadakan perlawanan. Kontan saja pihak polisi
yang merasa diatas angin karena membawa senjata berisi amunisi peluru karet tidak
disia-siakan untuk membantai aparat TNI yang lagi emosisnya masih belum labil.
Oleh karenanya kita berharap agar
insiden tawuran antar aparat harus segera dilokalisir agar tidak menjalar
kemana-mana. Bagi aparat yang terbukti terlibat baik aparat TNI maupun
kepolisian harus segera ditindak secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Hindari kesan seolah-olah polisi sebagai dalang rekayasa tawuran. Polisi harus
membuktikan bahwa aparat pelindung dan pengayom masyarakat dan siapaun yang
terlibat dalam tawuran tersebut harus segera ditindak tegas tanpa pandang bulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar