Dalam sejarah perjalanan bangsa
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
seiring dengan usia perjuangan bangsa Indonesia. TNI terlahir sebagai prajurit
rakyat dari kancah pergolakan pada saat
perang kemerdekaan. Tentara tumbuh dan berkembang dalam untuk meningkatkan
dan membela bangsa, serta menjadi
prajurit yang profesional. Kemampuan TNI harus didorong secara terus menerus dalam
meningkatkan kemampuannya, baik selaku perorangan prajurit maupun organik
satuan.
Tuntutan untuk menjadi abdi Negara
yang profesional tetapi juga
harus modern dan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menjalankan tugas
dan funngsinya. Kesiapan insititusi
Tentara sebagai kekuatan pertahanan di
era global ini hendaknya diimbangi dengan peningkatan alutsista yang modern
secara konsisten, antisipasif, dan prospektif. Dengan
demikian maka akan tercipta postur TNI
mampu mengaplikasikan fungsi dan tugas pokoknya sebagai penangkal, pencegah,
dan penghancur segala bentuk ancaman yang membahayakan integritas bangsa dan
kedaulatan Negara.
TNI tidak boleh lengah dari tugas dan kewajiban utamanya yakni
mempertahankan dan membela wilayah kesatuan Republik Indonesia dari berbagai
ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ancaman-ancaman tersebut
antara lain berupa aksi terorisme, gerakan separatisme, konflik sara, friksi
antarbangsa, ancaman kedaulatan, dll. Menjaga dan memelihara keutuhan bangsa
Indonesia dari berbagai gangguan maupun upaya-upaya pihak luar yang mencoba
mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
Tugas, tanggung jawab, dan
tantangan yang dihadapi TNI dari masa ke masa terus meningkat dan semakin
kompleks. Kondisi lingkungan strategis yang berkembang dengan cepat, wilayah
yang luas dengan 13.000 pulau, jumlah penduduk yang besar, multikultur dan
heterogen, dinamika krusial sparatis yang sporadis, banyaknya objek vital yang
harus diamankan, serta kemajuan teknologi persenjataan, mengharuskan TNI untuk
menyesuaikan diri dan meningkatkan standar kemampuan dan kekuatannya.
Kemampuan perang dan pertahanan Negara perlu didukung oleh
infrastruktur yang memadai. Dalam menjalankan tugas dan menghadapi tantangan di
era global, TNI harus dilengkapi dengan alutsista (alat utama sistem
persenjataan) yang kuat dan tangguh dengan mengikuti perkembangan teknologi
mutakhir. Selain itu TNI perlu senantiasa memupuk potensi dan modal awalnya
yakni semangat juang dan dukungan rakyat sepenuhnya. Apabila terjadi konflik
dengan Negara lain yang bisa diselesaikan dengan cara diplomasi, maka perang
adalah pilihan terakhir. Namun jika persoalannya mengenai kedaulatan negara,
maka kedaulatan adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Oleh karenanya kita berharap agar
TNI memiliki kekuatan alutsista yang modern sesui dengan tuntutan
perkembangan zaman . Selain itu, perlu
dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pembinaan dan anggaran yang dapat
meningkatkan profesionalisme TNI dalam menghadapi tantangan tugas di masa depan
yang sangat berat. Menghadapi persoalan bangsa yang semakin pelik terhadap berbagai
ancaman yang timbul di dalam negeri dan yang datang dari luar negeri seperti
saat ini, maka dibutuhkan seorang
pemimpin yang tegas dan berani mengambil keputusan, visioner, bersikap kritis,
serta mampu keluar bertindak cepat dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada. Semoga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar