Rabu, 25 Januari 2012

GERAKAN MENUNTUT KEMERDEKAAN PAPUA SEMAKIN MASIF


Berbagai konflik yang diakibatkan gerakan separatis di Papua harus segera ditangani. Jika gerakan separatis tersebut terus dibiarkan, akan mengancam kedaulatan dan keutuhan NKRI. Pemerintah tidak boleh menyerah untuk tetap mempertahankan NKRI. Di negara mana pun, jika ada sekelompok orang yang ingin merongrong kewibawaan pemerintah, maka tindakan untuk membasmi kelompok itu dinilai sebagai hal yang wajar.



Papua yang berada di wilayah Timur Indonesia menjelang tutup tahun 2011 terus membara. Aksi penembakan dan kekerasan yang terjadi di Negeri Mutiara hitam itu seakan tidak pernah habis. Bahkan di awal tahun 2012, aksi kekerasan berupa penembakan terhadap warga sipil masih terjadi di Bumi Cendrwasih tersebut.
            Menurut informasinya  para separatis   Papua juga telah melakukan kampanye hitam  lewat media sosial   gerakan 100 Juta Suara Dukung Referendum West Papua. Saat ini pendukung ajakan itu jumlahnya mencapai ratusan orang. Bukan itu saja bahkan di Youtube banyak postingan film yang menuntut kemerdekaan Papua. Dengan sedemikian cara yang dilakukan oleh separatis Papua  sedemikian massif  sehingga kalau pemerintah lengah dan mengaggap remeh memungkinkan   potensi Papua lepas dari NKRI sangat besar.
            Jika dicermati kegiatan separatis Papua saat ini  maka dapat ditarik benang merahnya bahwa ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi eksitensi separatis saat ini. Faktor tersebut  diantaranya   faktor Internal dalam negeri Indonesia sendiri dan faktor Eksternal (adanya dukungan d ari pihak asing). Faktor eksternal merupakan pengaruh kuat timbulnya gerakan separatisme di Indonesia. Gerakan separatis di Papua sebagian besar karena adanya dukungan dari pihak asing.  
            Kegiatan separatis Papua yang sangat kental dengan pengaruh asing  seperti   terbentuk ILWP dan International Parliamentarians of West Papua (IPWP) di Inggris. Dan, bukan itu saja tapi di Amerika Serikat ada West Papua Network dan di Australia sudah terbentuk   yang namanya West Papua Freedom Association, dan sebagainya.
            Oleh karenanya harapan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia agar masalah pertahanan Negara di Papua harus tetap  dipertahankan. Adanya tuntutan sejumlah LSM  agar aparat yang bertugas di Papua segera ditarik adalah sebuah strategi  separatis OPM untuk memuluskan langkahnya dalam memerdekakan Papua. Bagi pemerintah tuntutan tersebut tidak boleh diakomodasi. Sebab keberadaan aparat Polri dan  TNI di Papua harus tetap dipertahankan hingga titik darah penghabisan dalam mengantisipasi gerakan separatis Papua yang samakin masif. 

2 komentar:

  1. mari dukung Papua tetap dalam NKRI

    BalasHapus
  2. Harusnya OPM dapat membangun Papua bukan menembak sesama orang papua. Kapan majunya Papua kalau kita berkelahi terus. Sementara daerah lain sudah terbang kita orang Papua habis waktunya untuk saling membantai.

    BalasHapus