Sejarah dan
status politik Papua yang terus diperdebatkan di kalangan orang Papua,
khususnya berkaitan dengan pelaksanaan Act
of Free Choice (Pepera) pada 1969
yang menghasilkan integrasi (reintegrasi) Papua ke Indonesia dan kegagalan
pembangunan berkaitan dengan implementasi UU Otsus Papua, terutama bila
dilihat dari keberhasilan/kegagalan di
empat sector prioritas: pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan
pembangunan infrastruktur adalah beberapa isu yang diinginkan untuk diangkat
dalam wacana forum dialog Jakarta Papua.
Namun satu hal
yang harus diingat bahwa DIALOG bukanlah solusi, melainkan media atau forum
yang disediakan untuk memulai kebuntuan komunikasi politik antara Jakarta dan Papua. Komunikasi
yang lebih intens dan reguler menjadi penting dalam rangka mengatasi:
ketegangan, saling curiga, dan saling tidak percaya antara Jakarta dan Papua
selama ini.
Dialog damai
bukan sesuatu yang instan, melainkan proses panjang yang harus dipersiapkan
secara matang. Meskipun rumit, dialog sangat mungkin dilakukan dengan terlebih
dulu menciptakan kondisi-kondisi yang membuat para pihak semakin yakin untuk
berdialog.
Dari seluruh
proses damai dan terutama untuk menuju dialog damai antara Jakarta dan Papua,
hal terpenting adalah semua pihak harus memiliki pemahaman yang sama mengenai
makna dan urgensi dialog.
Esensi dialog
adalah sebuah media, alat, cara berkomunikasi bagi para pihak untuk mulai
membuka diri, memandang pihak lain secara setara dan bermartabat, serta
keinginan baik untuk mau duduk bersama membicarakan isu-isu yang selama ini
menjadi sumber perpecahan, ketegangan, konflik, dan asal-muasal kekerasan di
Papua.
Kita berharap
dialog ini mampu mengurai segala permasalahan yang membelit Papua serta mencari
solusinya. Dialog harus mampu meneguhkan Papua dalam bingkai NKRI. Jangan
sampai dialog ini dijadikan sarana referendum, apalagi memisahkan diri dari
NKRI.
Anda mencintai Papua? apa kah dengan nurani mu atau karena alam papua? jika anda mencintai papua karena kekayaan alamnya dan manusianya kau hina maka kau biadap bukan lagi beradap, kau tidak memiliki peri kemanusiaan dan anda tidak bercermin dari isi undang-undangmu bahwa setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan kemerdekaaan namun bangsa papua adalah sebuah bangsa yang notabene adalah berbeda dengan bangsa melayu kuno, maka PAPUA siap MERDEKA!!
BalasHapus