Bentrokan
dan aksi kekerasan masih saja terjadi di Papua, baik terkait separatis maupun
Pilkada. Seperti bentrokan yang terjadi di Papua terkait Pilkada yang
melibatkan kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom, keduanya kandidat Bupati Puncak
Jaya. Akibat dari bentrokan itu kabarnya ada enam korban yang diperkirakan
tewas dalam bentrokan pemilihan kepala daerah di Kali Hila, Ilaga, Kabupaten
Puncak, Papua, Rabu (04/01/12) lalu. Namun baru tiga korban yang jelas
identitasnya. Dua orang sudah dibakar,
dan satu orang saat ini masih disemayamkan di rumah duka di Ilaga.
Itulah aksi
kekerasan yang untuk kesekian kalinya terjadi di Papua. Aksi kekerasan
yang dipicu ulah OPM maupun akibat sengketa Pilkada sudah berulangkali terjadi.
Aksi kekerasan ini semakin menambah panjang daftar kekerasan di Bumi
Cenderawasih.
Melihat
kenyataan diatas, mengindikasikan bahwa upaya menyelesaikan persoalan di tanah
Papua secara konstruktif makin jauh dari kenyataan. Kekerasan bersenjata
semakin menggila dan kekerasan politik akibat sengketa Pilkada semakin
mengkhawatirkan semua pihak. Untuk itu hukum di Papua harus ditegakkan. Sebab,
apabila terjadi pembiaran provokasi dan orang-orang dibiarkan sesuka hati
menyuarakan dan mengekspresikan kebenaran menurut kehendaknya dengan cara kekerasan bahkan pembunuhan, maka
harus diproses secara hukum.
Selain itu
Intelijen asing diyakini memiliki andil yang besar dalam munculnya kekerasan
yang semakin sering terjadi akhir-akhir ini. Untuk itu perlu meningkatkan kewaspadaan
terhadap adanya indikasi kian banyaknya agen asing yang merambah berbagai
sektor strategis domestik. Banyak warga Papua yang sebenarnya tidak tahu
apa-apa, setelah dipengaruhi dan dibujuk senjumlah uang maka membunuhpun antar sesama dapat dilakukan
dengan mudahnya.
Aksi
kekerasan dan ancaman separatisme di Papua sungguh sangat mengkhawatirkan. Oleh
sebab itu, kita berharap agar aparat kepolisian bertindak tegas, tidak boleh
bertindak ceroboh dan lemah dalam menangani aksi-aksi brutal dan kriminal baik
yang dilakukan oleh kelompok OPM, elit politik dan preman-preman politik yang
mengacak acak keamanan di Papua. Polri harus dapat bekerja sama dengan aparat
TNI dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, sehingga penanganannya cepat dan tepat
agar Papua tetap aman, damai dan
tenteram, dalam bingkai NKRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar