Gerakan aksi penembakan oleh kelompok tak dikenal di Papua kembali terjadi, pelakunya diduga kuat oleh kelompok Organisasi Papaua Merdeka (OPM). Kejadian tersebut terjadi di Mulia, Puncak- Jaya Papua pada Minggi (18/12) sekitar pukul 16.50 WIT. Kali ini korbannya tukang ojek bernama Kolik, lokasi penembakan di Belakang Rumah Sakit Mulia sekitar 100 meter masuk Kampung Usir Distrik Mulia. Korban lalu diberondong tembakan sebanyak 6 kali. Dan mengenai pipi kiri tembus mulut, lengan kanan tembus dada dan punggung kiri tembus dada.
Tindakan tersebut sungguh terlalu sadis dan memilikun bahkan tidak berprikemanusian. Pelakunya harus dapat diungkap biar penegakan hukum di tanah Papua ada kepastian. Masalah Papua ibarat bagaikan api dalam sekam, artinya kondisi Papua sewaktu-waktu meledek dengan jatuhnya korban jiwa baik aparat maupun masyarakat. Bila kondisi tersebut tidak segera diatasi dengan baik dan bijak maka bukan tidak mungkin situasi tersebut maka akan banyak jatuh korban jiwa sia-sia.
Yang jelas kelompok separatis Papua sengaja memprovokasi situasi Papua agar lebih mencekam dengan cara membunuh secara sadis. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan agar masyarakat tidak lagi mempercayai pemerintah dan aparat.
Aparat keamanan diharapkan agar tidak memberikan teloransi kepada siapaun yang melakukan tindakan kriminal. Pelaku penembakan harus diusut tuntas siapapun pelakunya. Penindakan hukum secara tegas diperlukan agar situasi tetap aman sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik. Pemerintah dan masyarakat hendaknya selalu bersinergi untuk menciptkan agar kondisi Papua terbebas dari tindakan anarkis dan melanggar hukum.
Oleh karenanya masalah Papua harus segera diselesaikan dengan baik dan bijak, dengan mengedepankan penegakan hukum secara tegas dan melakukan hendaknya pendekatan kesejahteraan masyarakat khsususnya masyarakat Papua harus teraktualisasi. Walaupun pendekatan kesejahteraan dikedepankan namun tidak mengahalangi aparat untuk melakukan tindakan tegas dalam menindak pelaku kriminal secara terukur. Masalah Papua memerlukan sikap aparat yang tegas dan menjauhi sikap arogan untuk menjauhi sikap penanganan Papua yang tidak melanggar HAM. Kita sepakat bahwa penanganan Papua harus dilakukan dengan mendukung upaya aparat menciptakan stabilitas yang kondusif agar tercipta suasana Papua yang lebih bermartabat aman dan damai sentosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar