Pelaksanaan pesta demokrasi atau pemilukada di Aceh
sebentar lagi akan digelar. Pilkada
Aceh rencananya akan digelar pada 16 Februari 2012. Namun, berbagai kisruh
mewarnai persiapan Pilkada. Bahkan terjadi beberapa penembakan yang diduga
terkait dengan kisruh Pilkada. Lalu bagaimana persiapan polisi untuk mengawal Pilkada Aceh agar tetap aman terkendali semua
aman. Menurut informasinya dipekirakan sekitar 780 personel akan dikerahkan
untuk memback untuk Pilkada Aceh.
Hal tersebut didasari karena kondisi Aceh
belum sepenuhnya kondusif. Kasus
penembakan secara misterus pada akhir tahun 2011 kepada sejumlah pekerja kabel
yang berasal dari luar Aceh hingga kini belum berhasil diungkap secara
tuntas. Meskipun belum tentu penembakan
tersebut terkait pemilukada, namun para analisa beberapa hari terakhir ini meyakini bahwa penembakan misterius sangat kental
nuansa politik menjelang pemilukada.
Dengan demikian kepada seluruh pihak harus arif dan bijaksana
dalam menyikapi masalah keamanan dan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada)
di Aceh. Pendekatan secara komprehensif dan menyeluruh serta tetap menegakan
hukum juga harus menjadi priorioritas utama yang harus dioptimalkan agar tetap
beralangsungnya kondisi Aceh yang kondusif.
Masalah di Aceh perlu disikapi dengan arif dan bijaksana dan
melalui pendekatan hati ke hati. Prihatin atas terjadinya peristiwa penembakan
di Aceh yang mengakibatkan 13 orang meninggal selama dua bulan terakhir ini. Kelompok-kelompok yang tidak dapat mengikuti
pemilukada di Aceh perlu kiranya diakomodir. Setidaknya langkah itu merupakan
salah satu cara supaya dapat meredam aksi penembakan dan teror yang terjadi di
Aceh.
Semua pihak harus mendukung terselenggaranya pemilukada Aceh yang
aman, lancar dan damai. KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan MK (Mahkamah
Konstitusi) punya kewenangan penuh untuk menenangkan semua pihak. Selain itu
juga agar pihak-pihak itu dapat ikut dalam Pemilukada di Aceh, termasuk Partai
Aceh dan kelompok independen agar semua turut berkontribusi.
Oleh karenanya kita berharap agar calon pemimpin yang terpilih dalam Pemilukada
di Aceh harus siap menang dan kalah demi kedamaian di Aceh. Bersaing secara
fair, kalau ada pihak kalah harus menerima dengan ikhlas. Jangan hanya karena
pemilukada banyak yang menjadi korban. Bahkan akan mengorbakan kedamaian yang
selama ini sudah tercipta di Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar